Mohon tunggu...
Bambang Suwarno
Bambang Suwarno Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Mencintai Tuhan & sesama. Salah satunya lewat untaian kata-kata.

Pendeta Gereja Baptis Indonesia - Palangkaraya Alamat Rumah: Jl. Raden Saleh III /02, Palangkaraya No. HP = 081349180040

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Menikmati Patriotisme Prabowo

29 Oktober 2019   07:07 Diperbarui: 29 Oktober 2019   11:52 563
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Saat ini, selain Jokowi, tokoh Indonesia yang paling banyak menyedot perhatian adalah Prabowo Subianto. Pernyataan-pernyataannya. Obsesi dan mimpi-mimpi besarnya. 

Atraksi dan manuver-manuver politiknya. Gestur dan intonasinya dalam berorasi. Banyolan-banyolan kritis yang dilontarkannya di berbagai kesempatan. Semuanya itu kerap kali memunculkan kontroversi yang menarik untuk dinikmati.

Lebih-lebih ketika pada akhirnya, ia benar-benar mau membantu Jokowi, sebagai Menteri Pertahanan-nya. Pro kontra atas keputusannya itu, menjadi perdebatan seru di berbagai kalangan dan media. Bahkan kekecewaan, kritikan, cibiran dan nyinyiran tajam dari berbagai pihak pun diarahkan kepadanya.

Ada yang mengatakan, anak Begawan Ekonomi Soemitro Djojohadikoesoemo itu, telah mencla-mencle. Pragmatis dan sangat transaksional. Juga ada yang menyebut mantan suaminya Titiek Soeharto itu, inkonsistensi dan telah kehilangan idealismenya.

Hidayat Nur Wahid, Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) berkomentar: "Ngapain kemarin kompetisi ada dua capres kalau ujung-ujungnya hanya satu juga (hanya koalisi, tak ada oposisi)." Hal itu diucapkannya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (21/10/2019).

Secara tersirat, Wakil Ketua MPR dari PKS itu, cukup menyayangkan sikap politik Prabowo tersebut. Bahkan ia meminta agar Prabowo Subianto mau mengukur marwah dirinya jika mau masuk ke Kabinet Jokowi.


"Itu yang harus mengukur ya beliau. Beliau-lah yang pertama kali harus mengukur, apakah itu akan menurunkan marwah beliau. Kemarin jadi kompetitor, sekarang jadi pembantu presiden."

Di antara sekian banyak nyinyiran yang ditembakkan ke diri mantan menantu Soeharto itu, yang paling memerahkan telinga adalah nyinyirannya Rocky Gerung. Saat berkunjung ke Markas C&R, Rocky Gerung membuat deklarasi. 

Hari itu, menurut Ilham Bintang, Rocky menyatakan beroposisi kepada Prabowo. Ia akan "road show" berkeliling Tanah Air untuk mengajak para Kampret beroposisi terhadap Ketua Umum Gerindra itu.

Rocky mengingatkan komitmennya dulu, bahwa dua belas menit setelah pelantikan Presiden baru -- siapa pun yang terpilih -- maka saat itu dia akan beroposisi.

"Sekarang, Prabowo sudah bergabung dengan Jokowi sebelum pelantikan. Makanya, saya majukan deklarasi saya beroposisi, menjadi mulai hari ini."

Rocky Gerung disebut juga akan road show ke kubu Cebong supaya mengusir Prabowo dari kubu mereka. "Enggak perlu tokoh seperti dia, nyampah-nyampahi negeri aja."

Istilah "sampah negeri" yang dipakai Rocky itu, menurut saya sangat kasar sekali. Bukankah sampah adalah sesuatu yang sudah tak berguna, rusak, kotor, kumuh, jorok dan bau? Karenanya, harus dibuang atau dibakar saja. Apakah di mata Rocky, Prabowo sudah dianggapnya sebagai pribadi yang sudah tak berguna lagi? 

Yang hanya perlu dibuang saja? Apakah dengan begitu, Rocky sedang mengatakan, bahwa dirinya lebih hebat ketimbang Mantan Danjen Kopassus itu? Apakah dia merasa, dirinya lebih penting dan lebih dibutuhkan oleh bangsa ini? 

Silakan semua orang mengemukakan pendapatnya masing-masing tentang si filsuf itu? Yang oleh segelintir orang telah menyebutnya sebagai "Presiden Akal Sehat Indonesia".

Apakah dia lebih sehat akalnya dibanding Ketua Umum Partai Gerindra (Partai Pemenang Pemilu Kedua)? Semua orang akan bisa menilainya sendiri!

Ya silahkan saja, siapa pun menelusuri sepak terjang, rekam jejak dan reputasinya. Silahkan lacak, apa saja prestasi akademiknya (yang fenomenal) selama ini? Apa saja masterpiece atau adhikarya yang telah dihasilkannya? 

Apa sumbangsih dan kontribusinya bagi negeri ini? Terus terang, saya tak tertarik untuk mengulasnya lebih jauh. Hanya saya masih sangat ingat akan kata-kata Irma Suryani Chaniago yang politikus NasDem itu. Menurut Irma, Rocky Gerung adalah orang yang paling dungu di dunia. Bahkan pernah juga ia menyebutnya sebagai seorang badut saja.

Negarawan dan Patriotis Sejati

Dahnil Anzar Simanjuntak, Juru Bicaranya Prabowo, mengatakan: "Bila negara memanggil, Pak Prabowo tidak punya alasan untuk menolak. Tujuannya demi menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Selama Pemilu 2019, persatuan dan kesatuan telah sempat terganggu."

"Kalau kemudian terus menegang dan terus memanas, saya pikir itu akan menjadi biaya yang amat mahal untuk 5 tahun ke depan." Tambah Dahnil. Beberapa kali ia menegaskan pula, bahwa semua itu siap dilakukan Prabowo, karena beliau adalah seorang patriotis sejati.

Benar, Prabowo Subianto memang telah membuktikan, bahwa dirinya bukan sekadar seorang politisi saja. Politisi hanya memikirkan dan memperjuangkan kepentingan partai, kelompok dan pendukungnya saja. Tapi Prabowo ternyata lebih mencintai Merah Putih di atas semua yang lainnya.

Saya masih ingat pernyataan Prabowo tentang pertahanan negara pada debat Capres 2019 yang lalu. Waktu itu, ia mengatakan jika pertahanan Indonesia itu lemah dan rapuh. Bahkan nada bicaranya meninggi saat hadirin malah tertawa mendengar pernyataannya.

"Kenapa kalian ketawa? Lucu ya? Pertahanan bangsa ini lemah kok kalian malah ketawa?" sergahnya. Di balik pembawaannya yang meledak-ledak, saya justru menangkap kecintaan dan concern Prabowo yang besar terhadap tanah airnya. Khususnya soal pertahanan bangsa dan negara.

Dalam debat tempo lalu, ia mengatakan hal-hal krusial tentang pertahanan negara. Pertama, ia mengaku sangat mengerti soal perang. Kedua, kondisi pertahanan bangsa lemah. Ketiga, ia menilai bahwa Indonesia bisa kalah seketika bila diserang. 

Keempat, ia menyebut bahwa anggaran pertahanan terlalu kecil. Kelima, bandara dan pelabuhan adalah pertahanan utama bangsa. Sebab itu, pengelolaannya bukan semata-mata hanya mempertimbangkan aspek ekonomi dan perdagangannya saja.

Saya amat percaya bahwa Presiden Jokowi sangat menghargai pemahaman dan pengalaman Prabowo di bidang pertahanan bangsa. Sebab itu, pengangkatan mantan rivalnya menjadi menteri pertahanan adalah sangat tepat. Bukan semata-mata demi menggemukkan koalisi di pemerintahan dan di parlemen saja. Melainkan soal figur yang tepat di tempat yang krusial dan strategis bagi Indonesia ke depan.

Dalam konteks itu, saya sama sekali tidak melihat Jokowi sedang memelihara "anak macan",  yang sewaktu-waktu bisa menerkam dirinya sendiri. Melainkan karena ia melihat Prabowo adalah seorang negarawan yang bisa dipercaya. 

Bahkan sebagai seorang patriotis sejati yang bisa diajak bersama-sama membangun dan membesarkan Indonesia.

Akhirnya, mari kita sama-sama menikmati patriotisme seorang Prabowo Subianto. Selamat bekerja Presidenku! Selamat bekerja Menteri Pertahananku! Majulah Indonesiaku!

==000==

Bambang Suwarno-Palangkaraya, 29 Oktober 2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun