Mohon tunggu...
Bambang Suwarno
Bambang Suwarno Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Mencintai Tuhan & sesama. Salah satunya lewat untaian kata-kata.

Pendeta Gereja Baptis Indonesia - Palangkaraya Alamat Rumah: Jl. Raden Saleh III /02, Palangkaraya No. HP = 081349180040

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Gelepar Kerinduan Resikonaldo

18 Juli 2019   12:51 Diperbarui: 18 Juli 2019   13:07 417
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Lho, kalau sudah kangen, ngapain kok nggak cepat pulang saja...?"

"Ia nggak bisa pulang sendiri, Cu," ujar lelaki berumur 70 tahun itu,"Harus ada yang mau nggendong dia ke sini."

"Memangnya, ia nggak bisa jalan ke sini sendiri, Mbah?"

Sesungguhnya sang kakek enggan menjelaskan soal itu pada Beckham Cilik. Tapi karena didesak terus, mau tidak mau, pria tua yang dipanggil Mbah Kijo itu, akhirnya bercerita apa adanya tentang Resikonaldo pada cucu laki-lakinya itu:

Setelah menggantung sepatunya dari dunia sepakbola. Resikonaldo coba-coba mencari panggung di dunia politik. Tapi sayang sekali, gaya berpolitiknya kelewat brutal. Ia dengan seenaknya sendiri, menendangi setiap orang yang tidak segaris dengannya. Dia yang sudah tak bisa lagi menendang bola di lapangan hijau, belakangan dia dengan seenaknya menendangi siapa pun di ruang publik.

Ia menendang orang-orang yang tak sepaham dengannya. Dari orang biasa sampai para sesepuh kampung. Dari para petinggi paguyuban lain, maupun para pamong praja kampung. Bahkan sampai ingin menendang Kepala Kampung juga. Bahkan juga ia pernah terlibat dalam kasus "penendangan khusus" terhadap seorang emak muda.

"Mungkin saja, Pak Naldo itu masih merasa punya tendangan yang sangat kuat. Jadi ia merajalela ingin menendang siapa saja," komentar Beckham Cilik, "Terus orang-orang yang ditendanginya itu, apa tidak melapor ke aparat kampung untuk minta keadilan?"

"Jelas saja mereka pada tidak terima, Cu. Mereka ramai-ramai menggugat ke penegak hukum kampung. Sejak itulah, maka Resikonaldo pergi ke sebuah kampung yang jauh."

"Tapi, kenapa pulangnya ke sini harus minta digendong, Mbah?"

"Karena sekarang ini, kabarnya kedua kakinya sudah pada membengkak semuanya. Sehingga tak bisa jalan sendiri. Dan harus ada yang mau nggendong dia untuk pulang ke sini."

"Untuk nggendong dia dari sana ke sini, itu ya harus orang yang sangat kuat ya, Mbah?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun