"Bang, nanti sore ada acara nggak?" tanyaku via telepon pada Abang kandungku. Saat katakan itu, sesungguhnya ada pergolakan hebat di hatiku.
"Kenapa memang?"
"Kalau nggak ke mana-mana, aku mau ke rumah Abang."
"Aku baru sampai rumah jam enam sore. Setelah itu tak ke mana-mana. Datang aja!"
"Kalau gitu Abang jangan makan dulu. Nanti kutraktir makan di luar..."
"Oke, siapa takut?"
                                    ***
Malam kian menggelap. Dalam perjalanan ke rumah abangku, jantungku mendetak lebih kencang. Abangku sedang duduk santai di teras rumahnya, ketika aku sampai ke sana.
"Lho, kok sendirian saja? Di mana bojo dan anak-anakmu?"
"Bojoku sudah dua hari ini di Jakarta. Besok malam dia baru pulang. Kalau anak-anak lagi sibuk belajar. Katanya, banyak pe-er-nya."
"Ada yang pengin kau omongin?" tanyanya menerka.