Mohon tunggu...
Balqista AdillahS
Balqista AdillahS Mohon Tunggu... Mahasiswa - Saya adalah mahasiswi Universitas Pertamina.

Saya suka membuat konten di sosial media khususnya Tiktok.

Selanjutnya

Tutup

Book

Melangkah di Puncak Mimpi: Sebuah Resensi Novel "5 CM" yang Menggugah Jiwa Petualang

23 Januari 2024   21:02 Diperbarui: 23 Januari 2024   21:08 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nama Pengarang : Donny Dhirgantoro
Judul Novel: 5 CM
Penerbit : Grasindo
Tebal Novel : 381 Halaman
Tahun Terbit : 2005
Tokoh Utama : Zafran, Arial, Riani, Genta, dan Ian

Novel "5 CM" karya Donny Dhirgantoro merupakan sebuah karya sastra yang berhasil mencuri perhatian banyak pembaca, sebagaimana dibuktikan dengan prestasi mencetak rekor best seller di Gramedia book store selama dua tahun berturut-turut. 

Kesuksesan novel ini bahkan meluas ke layar lebar dengan diadaptasikannya menjadi film pada tahun 2012. Dalam resensi ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang berbagai aspek novel ini, mulai dari alur cerita, karakter, hingga pesan moral yang disampaikan.

Alur cerita novel ini sangat menarik dan mampu memikat pembaca sejak awal hingga akhir. Donny Dhirgantoro berhasil menciptakan perjalanan yang menggugah perasaan melalui kisah lima sahabat yang bisa dikatakan sangat akrab yaitu Zafran, Arial, Riani, Genta, dan Ian. 

Persahabatan mereka yang telah berlangsung selama tujuh tahun menjadi landasan cerita, yang kemudian diuji ketika mereka memutuskan untuk menjalani petualangan mendaki Puncak Mahameru. Pilihan untuk mengambil setting pendakian gunung sebagai latar belakang cerita memberikan nuansa yang segar dan berbeda.

Donny Dhirgantoro mampu menyuguhkan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap kaya akan detail. Deskripsi latar tempat dan waktu yang cermat membuat pembaca dapat dengan mudah terhanyut dalam dunia yang diciptakan oleh penulis. 

Keberhasilan Donny dalam menyelipkan kutipan inspiratif di tengah cerita juga merupakan salah satu kelebihan novel ini. Kutipan yang memotivasi pembaca untuk tetap yakin pada impian mereka, dengan menekankan pada upaya dan tekad yang diperlukan untuk mencapainya, memberikan dimensi lebih pada cerita.

Pentingnya arti persahabatan, kebersamaan, dan motivasi untuk mengikuti impian masing-masing adalah inti dari pesan moral yang disampaikan melalui "5 CM". Penulis dengan cerdas menggambarkan dinamika hubungan antar karakter, menghadirkan momen-momen yang penuh emosi dan mengharukan. Novel ini tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan pelajaran hidup yang dapat diambil oleh pembaca. Terdapat beberapa kutipan dalam novel tersebut, dalam satunya adalah kutipan beriku:

"...Biarkan keyakinan kamu, 5 centimeter menggantung mengambang di depan kamu. Dan...sehabis itu yang kamu perlu cuma kaki yang akan berjalan lebih jauh dari biasanya, tangan yang akan berbuat lebih banyak dari biasanya, mata yang akan menatap lebih lama dari biasanya, leher yang akan lebih sering melihat ke atas. Lapisan tekad yang seribu kali lebih keras dari baja, hati yang akan bekerja lebih keras dari biasanya serta mulut yang akan selalu berdoa, percaya pada 5 centimeter di depan kening kamu."  

Meskipun memiliki banyak kelebihan, tidak dapat dipungkiri bahwa novel ini juga memiliki kekurangan. Salah satu kelemahan utama yang dapat diidentifikasi adalah ending cerita yang terasa menggantung dan "lompat" ke masa depan karakter-karakter utama. Penutupan cerita yang terburu-buru ini mungkin meninggalkan beberapa pembaca dengan rasa kebingungan atau ketidakpuasan. Ketidakjelasan mengenai nasib dan perkembangan karakter-karakter setelah petualangan mereka di gunung dapat dianggap sebagai celah dalam penyajian cerita.

Dalam konteks ini, Donny Dhirgantoro bisa jadi meninggalkan ruang bagi interpretasi pembaca atau mungkin merencanakan kelanjutan cerita di karya-karya berikutnya. Namun, kekurangan ini seharusnya tidak mengurangi apresiasi terhadap keseluruhan kualitas novel. Setiap karya seni memiliki sisi subyektifitasnya sendiri, dan sementara beberapa pembaca mungkin merasa kurang puas dengan ending yang terbuka, yang lainnya mungkin melihatnya sebagai cara yang menarik untuk menggugah imajinasi dan refleksi.

Secara keseluruhan, "5 CM" adalah sebuah novel yang berhasil menggabungkan elemen-elemen sastra yang kuat, seperti alur cerita yang menarik, karakter yang mendalam, dan pesan moral yang kuat. Meskipun memiliki beberapa kekurangan, daya tariknya sebagai karya sastra yang mampu menginspirasi dan menghibur tetap tak terbantahkan. Donny Dhirgantoro telah berhasil menciptakan sebuah karya yang mampu mencapai kesuksesan komersial sekaligus memberikan nilai-nilai positif bagi pembaca.

Dalam genre yang serupa, seperti novel-novel petualangan atau persahabatan dengan latar belakang alam, "5 CM" dapat dibandingkan dengan beberapa karya sastra lainnya yang memiliki elemen-elemen serupa. Sebagai contoh, kita bisa merujuk pada novel "Laskar Pelangi" karya Andrea Hirata dan "The Alchemist" karya Paulo Coelho.

Novel "Laskar Pelangi" memiliki kesamaan dengan "5 CM" dalam hal mengeksplorasi tema persahabatan dan petualangan. Keduanya menggambarkan perjalanan karakter-karakter yang saling terhubung oleh ikatan persahabatan yang kuat. "Laskar Pelangi" menghadirkan cerita yang penuh warna dan optimis tentang sekelompok anak-anak yang berjuang untuk mendapatkan pendidikan di daerah terpencil Indonesia. Sementara "5 CM" lebih fokus pada perjalanan fisik melalui pendakian gunung, "Laskar Pelangi" memusatkan perhatian pada perjalanan intelektual dan emosional karakter-karakternya.

Di sisi lain, "The Alchemist" oleh Paulo Coelho juga dapat dijadikan perbandingan dengan "5 CM" dalam konteks motivasi dan pencarian makna hidup. Meskipun genre utamanya berbeda, "The Alchemist" menggambarkan perjalanan seorang tokoh utama yang mencari takdir dan makna di dalamnya. Sama seperti dalam "5 CM", pesan-pesan motivasional dan inspirasional tertanam dalam cerita, mendorong pembaca untuk mempertimbangkan impian mereka dan tekad yang diperlukan untuk mencapainya.

Perbedaan yang signifikan antara "5 CM" dengan kedua novel tersebut adalah latar belakang cerita dan fokus tematiknya. "Laskar Pelangi" lebih menekankan pada kisah lokal di Indonesia, sementara "The Alchemist" mengambil pendekatan filosofis dan spiritual yang lebih umum. Sementara "5 CM" menyuguhkan petualangan fisik dan menggali tema persahabatan, novel-novel sejenis ini menyentuh aspek-aspek kehidupan yang berbeda, memberikan pengalaman membaca yang unik kepada pembaca.

Dalam keseluruhan perbandingan, meskipun memiliki elemen-elemen sastra yang serupa, setiap novel memiliki ciri khasnya sendiri. "5 CM" membedakan dirinya dengan fokusnya pada petualangan fisik dan eksplorasi persahabatan, sementara novel-novel lain dapat menonjolkan aspek-aspek berbeda yang membuat mereka unik dan berharga dalam cara mereka sendiri.

Dalam keseluruhan, novel "5 CM" karya Donny Dhirgantoro membanggakan sebagai karya sastra yang berhasil mencuri hati banyak pembaca dengan alur cerita yang menarik, karakter-karakter yang mendalam, dan pesan moral yang kuat. Kesuksesannya sebagai best seller dan adaptasi film menunjukkan daya tarik yang luar biasa dari kisah persahabatan lima sahabat yang memutuskan untuk menjalani petualangan mendaki Puncak Mahameru.

Meskipun berhasil menghadirkan berbagai kelebihan, seperti bahasa yang mudah dipahami, latar tempat dan waktu yang mendetail, serta kutipan inspiratif yang memotivasi pembaca, "5 CM" juga memiliki kelemahan, terutama dalam penyelesaian cerita yang terasa terburu-buru dan meninggalkan beberapa aspek menggantung. Namun, kekurangan ini tidak dapat meredam apresiasi terhadap kualitas keseluruhan novel.

Dalam perbandingan dengan novel sejenis seperti "Laskar Pelangi" dan "The Alchemist," "5 CM" menonjolkan dirinya dengan fokus pada petualangan fisik dan eksplorasi persahabatan. Setiap novel memiliki keunikan dan ciri khasnya sendiri, memberikan pengalaman membaca yang berbeda kepada pembaca.

Dengan demikian, "5 CM" tidak hanya menjadi kisah yang menghibur, tetapi juga memberikan nilai-nilai positif tentang arti persahabatan, keberanian mengikuti impian, dan tekad untuk mencapainya. Meskipun memiliki kelemahan, novel ini tetap mengukuhkan diri sebagai karya sastra yang layak dihargai dan dijadikan inspirasi bagi pembaca yang mencari cerita yang menggugah hati dan mengajak untuk merenung tentang hidup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun