Mohon tunggu...
Balggys Mae
Balggys Mae Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Daging Sapi Melunjak Jadikan Keong Sawah Alternatifnya

8 Desember 2017   13:49 Diperbarui: 8 Desember 2017   14:20 1322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
koran-radar-banyuwangi.blogspot.com

Daging sapi semakin melunjak harganya, Andi Amran, Menteri Pertanian RI di sela inspeksi dadakan Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta. Menteri Pertanian atau mentan menyarakan agar masyarakat beralih ke komoditas lain yang proteinnya sama dengan daging. Karena harga daging masih berada di kisaran lebih dari seratus ribu rupiah. Komoditas yang dimaksud adalah tutut.

Ahli gizi Jansen Ongko menganggap, keong sawah bisa dijadikan alternatif sumber protein. Sebelumnya keong sawah atau tutut termasuk hama padi, keong ini hidup di sawah yang penuh air dan merajalela jelang padi mulai tumbuh.

Dilansir dari CNNIndonesia, melalui surat elektronik Jansen mengatakan, Keong sawah Bisa saja dijadikan sebagai alternatif karena tergolong sumber protein hewani.

Pada saat musim hujan hewan tutut akan sangat mudah ditemukan, apalagi saat musim panen. Seorang petani akan mendapatkan keong sawah yang sangat melimpah.

Siput atau keong sawah merupakn hewan hebivora atau pemakan tumbuhan. Keong sawah ini menyantap tumbuhan yang ada di sekitarnya. Sayangnya keong sawah ini sering menyantap tanaman padi. Tak heran, keong sawah kerap jadi musuh petani dan padi. Keong ini juga tak hanya memakanya tetapi memanfaatkan batang padi untuk lokasi bertelur.

Terkadang para petani sering sekali merasa sulit untuk mengatasinya. Walaupun sudah beberapa kali petani mencoba melepas bebek di are sawah, karena bebek adalah musuh berat sawah hingga pengguna pestisida.

Keong sawah sendiri secara umum dibagi menjadi keong yang beracun dan yang tidak beracun. Keong sawah yang beracun adalah keong mas. keong ini memiliki cangkang atau rumah keong yang berwarna keemasan.

Lalu bagaimana dengan keong sawah yang tidak beracun yaitu warna cangkang yang sedikit hijau sampai kehitaman. Keong sawah jenis inilah yang kerap disebut sebagai tutut.

Di beberapa daerah keong sawah telah disulap menjadi bahan makanan yang lezat. Tak hanya itu memanfaatkan sebagai bahan pangan saja tetapi dapat membantu populasi hama keong sawah.selain itu keong emas mudah di dapat dan juga enak dimakan.

Hewan yang masuk dalam kelompok molusca atau bertubuh lunak ini juga punya nama lain seperti keong godang, siput sawah, siput air, kraca, dan lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun