Mohon tunggu...
Baldus Sae
Baldus Sae Mohon Tunggu... Penulis - Dekonstruktionis Jalang

Pemuda kampung. Tutor FIlsafat di Superprof. Jurnalis dan Blogger. Eks Field Education Consultant Ruangguru. Alumnus Filsafat Unwira. Bisa dihubungi via E-mail baldussae94@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Cermin Retak

29 Oktober 2017   23:09 Diperbarui: 29 Oktober 2017   23:35 581
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Inspirasi Awal Pembentukan Forum Diskusi Ilmiah Cermin Retak

Pernah lihat cermin (retak)? Bagaimana rasanya kala harus bercermin di atas keretakan cermin? Adakah di antara kita yang pernah berdandan-solek di cermin retak? 

Cermin retak memang tidak layak dipakai. Ya, barang bekas lah... Setidaknya inilah fenomena umum cermin retak dalam keseharian kita.

Jika kita analogikan medan kehidupan dengan cermin, betapa kita akan menemukan serpihan keretakan cermin. Hari-hari ini, kita menyaksikan beragam persoalan ikut nimbrung menambah keretakan cermin. Sebut saja di antaranya; Mega Korupsi pejabat publik, Radikalisme dan Intoleransi, Merebak luasnya hoax yang memperparah integrasi bangsa, serta sejumlah persoalan eksistensial lainnya.

Apa perlu kita menyusun kembali cermin kehidupan yang telah retak? Rasa-rasanya ini hanya utopia belaka. Angan yang tak mungkin terealisir. 

Di hadapan kenyataan miris seperti ini, haruskah kita berdiam diri, meratapi keretakan cermin? 

Betapa malangnya nasib cermin.

Hari ini, meratapi keretakan cermin bukanlah pilihan. Sudah saatnya kita satukan persepsi mengumpulkan kembali serpihan cermin retak.

BERSAMBUNG......

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun