Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Teologi Penebusan Anselmus, Gregorius

1 Maret 2024   17:16 Diperbarui: 1 Maret 2024   17:28 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Teologi Penebusan Anselmus, dan Gregorius/dokpri

Mengikuti karya Maurizio Lazzarato, Phelps mengatakan utang adalah pendorong mendasar perekonomian neoliberal. Dia selanjutnya berargumen teori kepuasan Anselmus terlibat dalam ideologi subjek yang berhutang karena cara hutang secara otomatis diasumsikan sebagai bagian dari kondisi dasar manusia. Bagi Anselmus, sebagaimana dibahas di atas, manusia dilahirkan berhutang budi kepada Tuhan, dan melalui dosa hutang itu bertambah besar. Karunia kasih karunia yang diberikan Jesus kepada umat manusia setara dengan pengampunan atas hutang yang timbul karena dosa, namun hal ini tidak menghapuskan keadaan hutang yang semula. Selain itu, hal ini memperbesar hutang seseorang secara baru, karena mereka sekarang berhutang budi kepada Tuhan.

Meskipun teori penebusan dosa dapat dipahami dalam kaitannya dengan utang, utang ini bukannya tidak bisa dihindari, dan tidak mendasar bagi kondisi manusia. Sebaliknya, hal ini menunjukkan keadaan berhutang bukanlah bagian dari rencana Tuhan, dan tidak bersifat permanen. Dalam teori Gregory, Tuhan membebaskan manusia dari hutang mereka, tetapi bagi Anselmus, Tuhanlah yang kepadanya umat manusia berhutang budi. Teori Gregory berpotensi memberikan kerangka ideologis untuk menantang perasaan berhutang yang diciptakan oleh neoliberalisme, namun teori Anselmus tersirat di dalamnya, yang menunjukkan umat manusia pada dasarnya berada dalam keadaan berhutang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun