Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Pendidikan Kaum Tertindas, Paulo Freire (2)

13 Februari 2024   18:39 Diperbarui: 13 Februari 2024   18:45 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan Kaum Tertindas, Paulo Freire (2)

Pendidikan Kaum Tertindas Paulo Freire (2)

Sebuah karya besar Paulo Freire, buku ini menyajikan pedagogi yang rumit tidak hanya untuk kaum tertindas, tapi  untuk mereka, dan dalam kerangka perjuangan mereka untuk menegaskan kemanusiaan mereka. Seperti beberapa pendidik lainnya, Freire mengingatkan  proyek pendidikan dan proyek sosial tidak dapat dipisahkan. Menurutnya, tujuan dari pendidik adalah memberikan sarana bagi kaum tertindas untuk memperoleh kesadaran yang jelas mengenai posisi sosial mereka, dan bersama-sama berupaya mengubah dunia.

Selain gagasan peningkatan kesadaran yang kita terima dari Freire yang masuk ke dalam bahasa sehari-hari, kontribusi karya ini sangat banyak dan kini tertanam kuat dalam praktik emansipatoris dalam pendidikan: dialog, bukan pemaksaan gagasan; pembelajaran yang kontekstual dan bermakna; terjalinnya hubungan baru antara guru dan peserta didik. Hal ini jelas melibatkan penilaian kembali terhadap siswa, terhadap kelas pekerja, terhadap pengetahuan mereka sendiri, terhadap kapasitas mereka yang masih utuh untuk memahami dunia dan untuk menciptakannya kembali dengan memberi mereka alat yang diperlukan untuk melakukannya.

Ditulis pada tahun 1968 di Chili di mana penulisnya diasingkan setelah dipenjarakan oleh junta militer Brasil, teks ini masih meresap ke dalam pemikiran pedagogi kritis di seluruh dunia dan terus memberikan pengaruh yang besar. Menurut sebuah studi tahun 2016, The Pedagogy of the Oppressed adalah karya ketiga yang paling banyak dikutip di bidang ilmu manusia dan sosial.

Paulo Freire (19 September 1921 sd 2 Mei 1997) adalah seorang tokoh pendidikan Brasil dan teoretikus pendidikan yang berpengaruh di dunia. Pemahaman Freire tentang sifat pendidikan yang secara intrinsik bersifat politis-pedagogis merupakan tema transversal pemikirannya sepanjang berbagai tahap kehidupannya. Dari perspektif ini, ia menganggap pendidikan sebagai tindakan politik, sebagai tindakan pengetahuan dan sebagai tindakan kreatif.

Dalam Letters to Guinea-Bissau (1979), yang menceritakan pengalaman mengiringi proses reorganisasi pendidikan setelah perjuangan pembebasan kolonial, Freire mengakui  upayanya ditujukan pada kritik yang semakin memahami karakter politik dan ideologis dari literasi orang dewasa di khususnya, dan pendidikan pada umumnya. Ia merujuk pada kebutuhan untuk menemukan dan memahami berbagai hubungan antara literasi orang dewasa dan pasca-keaksaraan   dengan produksi, dengan tujuan yang terkandung dalam keseluruhan proyek masyarakat, dan hubungan antara literasi dan sistem pendidikan negara.

Buta huruf merupakan isu politik dan bukan masalah linguistik atau masalah pedagogi atau metodologi semata. Metode dan teknik melayani (dan konsisten dengan) teori pengetahuan tertentu yang dipraktikkan, yang, pada gilirannya, harus sesuai dengan pilihan politik tertentu (Freire). Inilah sebabnya ia menyatakan dalam surat-suratnya:  kita tidak pernah menganggap melek huruf pada orang dewasa itu sendiri, mereduksinya menjadi sekedar pembelajaran mekanis dalam membaca dan menulis, namun sebagai sebuah tindakan politik, yang berhubungan langsung dengan produksi, dengan kesehatan, dengan sistem pendidikan reguler, dengan keseluruhan proyek kemasyarakatan yang ingin kami capai (Freire).

Kembali ke Brasil, dalam pengalamannya dalam manajemen publik, sebagai kepala Sekretariat Pendidikan Kota Sao Paulo, antara tahun 1989 dan 1991, ia mempertahankan prinsip utama perjuangan untuk sekolah negeri yang berkualitas untuk semua (sekolah masyarakat populer ), diilhami oleh utopia tertentu yang menyiratkan tujuan tertentu untuk menciptakan masyarakat yang tidak terlalu diskriminatif, tidak terlalu rasis, dan tidak terlalu seksis; masyarakat yang lebih terbuka yang melayani kepentingan kelas pekerja, masih belum terlindungi dan diminimalkan.

Menurut konsepsi ini, praktik pendidikan dan teorinya tidak bisa netral, karena selalu ada proyek-proyek sosial dan pendidikan yang dipertaruhkan dengan kepentingan dan tujuan: hubungan antara teori dan praktik adalah satu hal dalam pendidikan yang berorientasi pada pembebasan , dan sesuatu yang lain. sama sekali berbeda dalam pendidikan yang tujuannya adalah domestikasi . Intensionalitas praktik pendidikan, yang berarti selalu melampaui dirinya sendiri dan mengejar impian tertentu, sebuah utopia, tidak memungkinkan adanya netralitas (Freire).

Pembebasan sebagai tujuan pendidikan didasarkan pada visi utopis masyarakat dan peran pendidikan, yang harus memungkinkan pembacaan kritis terhadap dunia. Bagi   konsep imajiner dan keberlangsungan yang belum pernah terjadi sebelumnya memiliki muatan politik yang sangat besar, tantangan yang sangat besar bagi para pendidik, sehingga mereka melihat banyak jalan yang bisa dibuka, dari berbagai cara pendekatan pendidikan, yang baru dan dapat dijalankan, namun harus dibayangkan. Menurut Freire, kita bisa melampaui utopia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun