Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Jika Tuhan Ada, Mengapa Ada Kejahatan (2)

3 November 2022   00:01 Diperbarui: 3 November 2022   00:05 572
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam bagian ini saya telah menunjukkan  Leibniz menggunakan hikmat Tuhan untuk mempertimbangkan tesisnya tentang dunia yang terbaik dari semua kemungkinan. Leibniz  tidak meninggalkan hikmat Tuhan, tetapi memberikan argumen dan analogi yang dijelaskan di atas. Semua argumen ini bertujuan untuk menunjukkan kontradiksi diri: Tuhan yang bijaksana hanya dapat menciptakan yang terbaik dari semua kemungkinan dunia. Jika dia tidak melakukannya, itu akan menjadi kontradiksi dalam istilah. Karena dia yang bijak hanya bisa menciptakan yang terbaik, kalau tidak dia tidak akan bijak. Argumen ini kuat selama seseorang menerima hikmat Tuhan dan, sebagai langkah pertama, keberadaan-Nya. Untuk keduanya, Leibniz memberikan pembenaran berdasarkan kesimpulan rasional. Logika dalam argumentasinya ini membantu saya menilainya sebagai hal yang koheren dan konsisten.

Di bagian berikutnya, argumen lain disajikan yang digunakan Leibniz untuk mendukung tesisnya tentang yang terbaik dari semua kemungkinan dunia: kebaikan Tuhan.

 "Jika dunia yang ada bukanlah yang terbaik dari semua yang mungkin, Tuhan tidak akan mengetahui dunia terbaik (yang akan bertentangan dengan kemahatahuan -Nya ) atau tidak ingin menciptakannya (yang akan bertentangan dengan segala kebaikan-Nya).

Sama seperti kebijaksanaan Tuhan, Leibniz  mengutip kebaikan Tuhan sebagai argumen untuk tesisnya tentang yang terbaik dari semua kemungkinan dunia: "Sekarang kebijaksanaan tertinggi ini berhubungan dengan kebaikan yang tidak kurang dari yang mereka dapat memilih hanya yang terbaik."

Leibniz menetapkan kebaikan Tuhan pada beberapa argumen. Hal ini  berlaku untuk argumen kekurangan, yang telah muncul dalam konteks hikmat Tuhan. Dengan ini dia menjawab pertanyaan: "Jika ada Tuhan, lalu dari mana datangnya kejahatan? Jika dia tidak ada, dari mana kebaikan berasal?. Pertanyaan-pertanyaan ini menyiratkan  Tuhan, jika dia ada, adalah baik hati. Argumen kekurangan berjalan seiring dengan fakta  Tuhan tidak secara aktif menciptakan kejahatan di dunia, tetapi hanya mengizinkannya. Dalam konteks ini, Leibniz membahas keberatan lain, yang berbunyi sebagai berikut: "Apa yang Anda maksud dengan mengizinkan ? Bukankah Tuhan melakukan kejahatan, dan dia tidak menginginkannya? "Keberatan ini kemudian mendorong Leibniz untuk mengklarifikasi dua istilah: 'izin' dan 'kehendak'.

Hasil argumentasinya dapat diringkas sebagai berikut: Tuhan menginginkan yang terbaik, dan untuk mencapai itu Dia mengizinkan kejahatan sebagai "alat untuk mencapai tujuan". Di balik kesimpulan ini adalah asumsi Leibniz  kejahatan sering kali mengarah pada kebaikan.

Pernyataan ini didukung dalam tiga paragraf berturut-turut   dengan berbagai contoh dari berbagai bidang kehidupan dan sains. Contohnya adalah dua batu api yang mampu menyulut api atau dugaan salah keputusan oleh seorang perwira, yang pada akhirnya berujung pada kemenangan sebuah perang. Leibniz  mencatat  hanya kegelapan yang membuat warna bersinar,  disonansi dalam musik memiliki fungsi untuk membuat harmoni terdengar lebih indah dan hanya keberanian seorang pejalan tali yang membuat orang bahagia. Semua contoh ini memiliki fungsi untuk memperjelas  kejahatan di dunia memenuhi fungsi penting: mereka membiarkan kebaikan muncul dan membuatnya terlihat di tempat pertama.

bersambung--

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun