Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Apa Itu Gen Egois Manusia?

21 Mei 2022   18:52 Diperbarui: 21 Mei 2022   18:56 1501
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gen egois adalah cara baru untuk melihat dunia. Richard Dawkins mengusulkan dalam The Selfish Gene sebuah neo-Darwinisme yang dipupuk oleh kemajuan terbaru dalam sains. Dikarikaturkan sebagai pendukung moralitas survival of the fittest, sebaliknya ia menegaskan  manusia harus memahami logika alam yang mendalam   yang ia, sebagai seorang ahli biologi, batasi untuk menggambarkannya   untuk memberikan dirinya cara untuk memecahkannya. 

Gen egois adalah prinsip evolusi yang sebenarnya. 

Jika Richard Dawkins menganggap  teori Darwin adalah penjelasan terbaik (saat ini) tentang keberadaan, ia mengoreksinya dengan menyatakan  seleksi alam sebenarnya bekerja pada tingkat gen (dan bukan pada tingkat individu atau kelompok). 

Gen adalah unit hereditas. Ini, pada tingkat fungsional murni, adalah "replikator" yang makhluk hidup melayani kelangsungan hidup (dalam hal ini mereka adalah "mesin kelangsungan hidup"). Laporan ini menjelaskan  gen adalah "abadi" dibandingkan dengan makhluk hidup, yang merupakan kendaraannya. Jadi, Richard Dawkins mendefinisikan evolusi sebagai proses di mana beberapa gen menjadi lebih banyak dan yang lain lebih sedikit. Kelangsungan hidup suatu gen lebih tepatnya bergantung pada 3 faktor: 1 umur panjangnya, 2 kesuburannya, dan 3 kesetiaan salinannya. 

Namun, seleksi alam adalah alam semesta yang kejam. Oleh karena itu, gen yang telah berkembang secara logis dicirikan oleh keegoisan mendasar. "Cinta universal dan kesejahteraan spesies secara umum adalah konsep yang sama sekali tidak masuk akal ketika kita berbicara tentang evolusi," kata ahli biologi Inggris (The Selfish Gene). Altruisme tidak (secara langsung) menguntungkan pada tingkat gen, itulah sebabnya Richard Dawkins berpendapat  "gen adalah unit dasar keegoisan".

Gen egois menjelaskan perilaku individu. Richard Dawkins membedah strategi gen egois

Richard Dawkins tidak percaya  kelompok adalah skala seleksi alam yang relevan. Dia membenarkan pendapatnya dengan alasan berikut: jika ada satu individu yang egois dalam suatu kelompok, maka dia akan memaksimalkan peluangnya sendiri untuk bertahan hidup; oleh karena itu ia akan memiliki lebih banyak keturunan, yang berarti  logika seleksi alam berpihak pada individu yang egois, yang memprioritaskan kelangsungan hidup mereka sendiri daripada kelompok. 

Namun, mengejar tujuan yang egois dapat terlihat altruistik, bahkan membutuhkan dosis altruisme. Richard Dawkins menunjukkan  gen egois mendapat manfaat dari hidup dalam kelompok. Untuk melakukan ini, itu menginspirasi individu dengan berbagai strategi yang menggabungkan kompetisi dan kerja sama. Dalam hal kawin, apa yang disebut strategi "kebahagiaan suami istri" terdiri, bagi perempuan, dalam menolak untuk bersanggama sampai laki-laki memberikan bukti investasi masa depannya dalam membesarkan anak. 

Pada burung monogami, misalnya, "meminta pejantan mencari betina untuk membangun sarang adalah cara yang efektif untuk menjebaknya" (The Selfish Gene). Apa yang disebut strategi "pejantan dominan" terdiri dari pemilihan pejantan dengan gen yang baik. Richard Dawkins kemudian membahas strategi investasi orang tua: orang tua harus melawan keegoisan anak, yang masing-masing berkepentingan untuk memonopoli sumber daya orang tua (makanan, perlindungan, perhatian, dll.).

Gen egois mengungkapkan logika kehidupan. 

Penjelasan Richard Dawkins dimulai dari pembentukan, secara tidak sengaja, replikator, molekul tertentu yang memiliki sifat luar biasa untuk dapat membuat salinan dirinya sendiri. Hanya saja, seperti pria yang menyalin teks, replikator membuat kesalahan. Setiap kesalahan menciptakan berbagai replika baru, artinya kesalahan memungkinkan keragaman, dan karenanya evolusi. Namun, Richard Dawkins berpikir  proses ini  merupakan evolusi budaya manusia. 

Richard Dawkins menyebut "meme" sebagai unit transmisi budaya. Jadi, setiap konsepsi budaya yang menyebar terdiri dari meme, apakah itu lagu, kutipan, teori, resep masakan, atau mode pakaian. "Sama seperti gen, tulis ahli biologi, berkembang biak di kolam gen dengan melompat dari tubuh ke tubuh melalui sperma dan oosit, meme disebarkan di kolam meme, dengan melompat dari otak ke otak melalui proses yang, dalam arti luas, dapat dikualifikasikan sebagai tiruan" ( The Selfish Gene ). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun