Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Apa Itu "Kematian"?

14 Juli 2021   19:10 Diperbarui: 14 Juli 2021   20:18 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: Kompas.com

 Seperti yang dikatakan Schopenhauer   kita hanya dapat menjalani kehidupan yang layak setelah kita dibebaskan dari kehendak, dan kita dapat melihat segala sesuatu dengan benar hanya ketika kita mengatasi waktu, ciptaan psikologis manusia.

Manusia bisa  mengkritisi  pengalaman dan pengetahuan tidak dapat dipisahkan dari waktu, sehingga selama hidup di masa sekarang, manusia terikat oleh masa lalu dan masa depan. Simbol dan ide, harapan dan harapan   berasal dari waktu, sehingga dengan melarikan diri darinya, seseorang dapat menyadari masa kini. Argumennya mengarah pada titik bahwa dengan menyadari hakikat kematian yang sebenarnya dari perspektif masa kini, seseorang dapat mendekati wajah kehidupan yang sebenarnya.

Satu-satunya cara untuk menjalani kehidupan yang benar-benar bebas adalah keluar dari keadaan yang diperbudak oleh waktu dan pengetahuan dan tidak menyadari kebebasan. Schopenhauer membuat argumen serupa.  

Gagasan seseorang dapat menjadi sadar akan yang tidak diketahui hanya dengan membuang yang diketahui memberikan banyak implikasi kepada orang modern yang tidak tahu apa yang sebenarnya perlu   ketahui karena   diliputi segala macam keinginan. Kita semua ditakdirkan untuk mati, tetapi berapa banyak orang yang mengetahuinya? Bahkan jika mereka tahu apa itu kematian, betapa sedikit yang mau menerimanya. Untuk menerima kematian yang akan datang kapan saja secara alami, perlu untuk mendengarkan dengan cermat klaimnya bahwa hidup dan mati bukanlah dua.

Manusia bisa mati sekarang, atau   bisa mati ketika saatnya tiba atau ketika manusia tidak bisa lagi menghindarinya. Hanya orang cerdas yang mengerti semua cara kerjanya adalah orang yang religius.

Manusia "baik" adalah manuisa yang mati dan dilahirkan kembali setiap hari. Hatinya masih muda, segar dan murni. Untuk meninggalkan kesedihan manusia, meninggalkan kesenangan dan hal-hal yang diam-diam dihargai di dalam hati paling luhur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun