Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Hukum Karma

4 April 2020   17:30 Diperbarui: 4 April 2020   17:39 805
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

  • Karena kau sudah pergi dari rotasi bumi akibat karma-mu
  • Maka tidak ada patah hati lagi bagi kami di sini,
  • Tidak ada rasa sakit  pada kata-kata ancamanmu menyedihkan, membangunkan kuburan leluhur kami:
  • Tidak ada lagi mimpi kami yang terbuang di mana sering disobek dilempar sampah olehmu
  • Kini saatnya semua tiba seperti roda berputar, bumi bulat, jam dan waktu berubah
  • tidak ada yang abadi, semua berubah menjadi, dan menuju ke_....
  • tidak bisa menyesali yang sudah terjadi; nasi jadi bubur, atau ikan sudah membusuk
  • tidak ada yang bisa menahan waktu, dan siklus menjadi berubah
  • daun hijau berubah menguning, bunga menua berbuah, matang jatuh kebumi
  • air mengalir dari hulu ke hilir akhirnya kelaut, menuap, dibawa angin turun lagi dihulu, mengalir lagi
  • semua kekembalian yang sama secara abadi
  • tidak ada yang tetap, tidak ada yang beku, air mengeras menjadi batu es, batu es menguat menjadi pasir, pasir menguat--
  • menjadi krikil, krikil membesar menjadi batu, batu menjadi gunung, gunung menjadi bumi, dan bumi kembali menjadi air
  • itulah "karma" menimpa siapa saja, mengenakan kepada siapa saja tanpa kecuali;
  • kehidupan adalah siklus penderitan, dan penderitan, hidup itu tidak punya arti apa-apa
  • hanya seperti tetesan air di duan talas, mampir lewat, dan berubah bentuk
  • Tidak ada ku jumpai manusia bahagia didunia ini, kecuali penderitaan, kalaupun tidak diakui,itupun hanya disimpan dalam hati
  • semua manusia menderita, dan menerima totalitas karma, bersiklus berubah dan menjadi---

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun