Kata ['sepi ing pamrih']Â berarti "tidak mengharapkan penghargaan, pujian, atau hadiah, gaji, upah, laba, jabatan, kekuasaan, Â dan seterusnya yang bersifat material jasmani. Kita semua umat manusia dipanggil, dipilih untuk menjadikan makna dalam hidup dalam tindakan terbaik, paling baik, tanpa pamrih apapun.Â
Memberi tanpa mengharap menerima atau melalukan apapun dengan iklas suka rela. Dan tidak hanya berhenti pada kondisi ini tetapi terhadap apapun yang menimpa, dan mengenakan kita dalam pengalaman hidup yang dialami dihayati.Â
Sedangkan kata {"Rame ing gawe"],   memiliki makna  manusia idial adalah manusia yang selalu memiliki sikap mental giat, rajin, "tekun", tidak mudah patah semangat, memiliki jiwa juang tanpa kenal menyerah dalam hal apapun, dan kondisi apapun, dan senantiasa selalu berterima kasih dalam kondisi untung, malang, suka dan duka. Terus berjuang, dan berjuang sampai akhirnya menemukan apa yang disebut penyatuan diri manusia atau bahkan jika mungkin melihat wajah Tuhan Yang Maha Esa  dalam batin.
Ini lah saya sebut sebagai upaya apa yang disebut makna kata ["Nyepi"] yakni martabat manusia paling luhur paling utama, pada kondisi-kondisi life experience untuk belajar mempraktikkan keadilan dan kesempatan (the others) dapat melanjutkan kehidupan bermartabat yang melampaui (Beyond) sebagai presentasi bermanifestasi (menyatakan diri) kehadiran kita memberikan ketulusan tanpa pamrih kepada semua umat manusia secara universal atau dalam bahasa nenek moyang kita {"Rame ing gawe sepi ing pamrih, memayu hayuning bawana"}.
Maka dengan melakukan transformasi kata ["nyepi"] memiliki makna positif bila dikaitkan dengan episteme makna: [1] Kata ['sepi ing pamrih']Â ; [2] {"Rame ing gawe"], Â kemudian menghasilkan apa yang disebut [3] "Memayu Hayuning Bawana" dapat diartikan memperindah dan mempercantik seluruh isi dunia (Buana atau Bawana), wujud budi luhur [lahir batin] manusia yang wajib dimiliki tanpa syarat setiap umat manusia.
Dan semoga dengan memahami makna 3 makna [1] Â ['sepi ing pamrih']Â ; Â {"Rame ing gawe"], Â Â Â [3] "Memayu Hayuning Bawana" maka Hakekat Universal Hari Raya Nyepi bisa menjadi Bangsa Indonesia menjadi lebih baik, lebih bahagia, dan lebih sejahtera bagi seluruh umat manusia. Semoga Demikian, terima kasih, dan selamat Hari Raya Nyepi 2019, dan Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberkati, dan meridhoi seluruh umat manusia.Â
Â