Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Filsafat Seni Mimesis [209]

11 Januari 2019   18:51 Diperbarui: 11 Januari 2019   21:02 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat Seni Mimesis: [209] Emosi dalam Musik

Pada teks misa Kudus Katolik terdapat Mazmur Tanggapan:Aku Wartakan karya agungMu Tuhan PS.830 bisanya dinyanyikan pada malam paskah. Teks yang membawa emosi dalam musik. Ada empati yang muncul dalam bentuk lahiriah dan batiniah bahkan melampaui pada yang sebagai ibadat Kebaktian Malam Paskah (Easter Vigil, Paschal Vigil atau Great Vigil of Easter). Teks kata vigilia (Latin) yang berarti "penjagaan malam" atau seringkali diartikan "malam sebelum" sebuah hari raya. 

Kata "sebelum" itulah yang menjadi sumber tafsiran bahwa perayaan Malam Paskah belum dan hanya merupakan persiapan perayaan Kebangkitan. Ajaran ini tidak sesuai dengan isi kekayaan liturgi yang diungkapkan dalam perayaan Malam Paskah. 

Teks berikut ini adalah nyanyian antar bacaan pada malam paskah pada saat misa Kudus Malam Paskah hendak menunjukkan dampak kebangkitan, yaitu terang kebangkitan yang memecahkan kegelapan dosa dan maut. 

Demikian pula Pujian Paskah adalah nyanyian sorak-sorai atas kebangkitan Tuhan. Ada  kemiripan yang penting antara kontur musik ekspresif dari emosi dan kontur ekspresi perilaku khas emosi pada teks ini.

Mazmur IB

Ulangan: Aku wartakan karya agung-Mu, Tuhan, karya agung-Mu karya keselamatan.

1. Bersukacitalah, sebab firman Tuhan itu benar,
segala sesuatu dikerjakan-Nya dengan kesetiaan.
Ia senang pada keadilan dan hukum,
bumi penuh dengan kasih setia-Nya.

2. Oleh firman Tuhan langit telah dijadikan,
oleh nafas dari mulut-Nya diciptakan segala tentara-Nya.
Ia mengumpulkan air laut seperti dalam kantung,
samudera raya ditaruh-Nya dalam bejana.

3. Berbahagialah bangsa yang Allahnya Tuhan,
suku bangsa yang dipilih Allah menjadi milik pusaka-Nya.
Tuhan memandang dari surga,
dan melihat semua anak manusia.

Jiwa kita menanti-nantikan Tuhan,
Dialah penolong dan perisai kita.
Kasih setia-Mu, ya Tuhan, kiranya menyertai kami,
seperti kami berharap kepada-Mu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun