Artinya: Rujukan yang dipilih seorang karyawan merupakan kompleksitas teori keadilan. Bukti menunjukkan bahwa rujukan yang dipilih merupakan variabel penting dalam teori keadilan. Ada empat perbandingan rujukan seorang karyawan dapat menggunakan:
1. Diri-di dalam: pengalaman-pengalaman seorang karyawan dalam posisi yang berbeda di dalam organisasi karyawan tersebut pada saat ini,
2. Diri-di luar: pengalaman-pengalaman seorang karyawan dalam posisi atau situasi di luar organisasi karyawan pada saat ini
3. Individu lain-di dalam: individu atau kelompok individu lain di dalam organisasi karyawan tersebut, dan
4. Individu lain-di luar: individu atau kelompok individu lain di luar organisasi karyawan tersebut.
Karyawan dapat membandingkan diri mereka dengan teman-teman, tetangga, rekan kerja, atau rekan di organisasi lain atau membandingkan pekerjaan mereka dengan pekerjaan masa lalu yang mereka miliki. Karyawan dengan masa kerja pendek di dalam organisasi mereka cenderung memiliki sedikit informasi tentang orang lain di dalam organisasi, sehingga mereka bergantung pada pengalaman pribadi mereka sendiri.
Motivasi menurut Teori ERG (ERG Theory); Teori ERG dikemukakan oleh Clayton Alderfer (1940). Alderfer menggunakan teori motivasi ERG yaitu existence, relatedness, and growth pada kebutuhan manusia (dalam Ivancevich, 1999:152). "Alderfer agrees with Maslow that individuals' needs are arranged in a hierarchy. However, his proposed need hierarchy involves only three sets of needs: (1) Existence: needs satisfied by such factors as food, air, water, pay, and working conditions, (2) Relatedness: needs satisfied by meaningful social and interpersonal relationships, (3) Growth: needs satisfied by an individual making creative or productive contributions."
Artinya: Alderfer setuju dengan Maslow bahwa kebutuhan individu disusun dalam suatu hirarki. Namun, hierarki kebutuhan yang diusulkan Alderfer hanya melibatkan tiga set kebutuhan:
1. Keberadaan: kebutuhan dipenuhi oleh faktor-faktor seperti makanan, udara, air, membayar, dan kondisi kerja,
2. Keterkaitan: kebutuhan dipuaskan oleh hubungan sosial dan interpersonal yang bermakna,
3. Pertumbuhan: kebutuhan dipenuhi oleh individu yang memberikan kontribusi kreatif atau produktif.
Teori ERG memberikan penjelasan motivasi yang menarik untuk manajer tentang perilaku. Dari kebutuhan tingkat tinggi bawahan (misalnya, pertumbuhan) yang sedang diblokir, mungkin karena kebijakan perusahaan atau kurangnya sumber daya, maka dalam kepentingan terbaik manajer untuk mencoba mengarahkan upaya bawahan terhadap keterkaitan atau keberadaan kebutuhan.Â
Teori ERG menyiratkan bahwa individu termotivasi untuk terlibat dalam perilaku untuk memenuhi salah satu dari tiga kebutuhan tersebut.