Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Tulisan [6] "An Enquiry Concerning Human Understanding"

24 September 2018   20:52 Diperbarui: 24 September 2018   21:11 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diskusi tentang probabilitas Hume menjelaskan kecenderungannya pada  alasan tentang hal-hal fakta yang ditentukan oleh kebiasaan dan pengalaman daripada oleh pemahaman sebab-akibat. Dengan metodologinya Hume di bagian VII kembali pokok gagasan dalam Penyelidikan.   Ada  perbedaan antara sebab-akibat dan korelasi atau hubunga yang diperlukan. Secara umum, dapat dinyatakan  penyebab harus bergantung pada beberapa jenis koneksi  ["korelasi"] yang diperlukan.

Hume  bagian VI dan Bagian VII, Bagian 1, wujud  sebagai fase negatif argumen Hume. Dengan (a) "tubuh-tubuh, (b) pikiran-tubuh, (c) pikiran-pikiran interaksi, Hume menunjukkan tidak ada bukti korelasi diperlukan. Jika kita tahu koneksi  ["korelasi"] yang diperlukan murni melalui akal, maka  tidak perlu pengalaman untuk menunjukkan ada dua peristiwa itu selalu terhubung. 

Namun, dalam setiap kasus, Hume menunjukkan pengalaman yang mengajarkan tentang hubungan ini. Lebih jauh lagi, sebenarnya tidak mengalami koneksi  ["korelasi"] yang diperlukan itu sendiri: hanya menyimpulkannya adanya konjungsi konstan yang di amati antara dua peristiwa. Diskusi  tentang probabilitas Hume. Dalam pengamatan kasus 100 persen, satu bola biliar memukul bola biliar kedua diikuti oleh gerakan bola biliar kedua. 

Pengamatan ini menyimpulkan harus ada beberapa koneksi  ["korelasi"] yang diperlukan antara tabrakan dan pergerakan bola kedua meskipun tidak dapat secara langsung mengamati hubungan itu.

Bahwa semua ide dan kesan kompleks berasal dari kesan sederhana adalah pusat pemikiran Hume. Untuk gagasan tentang koneksi  ["korelasi"] yang memiliki koherensi, pasti terkait dengan beberapa kesan sederhana. Namun, argumen Hume menunjukkan tidak ada kesan sederhana yang menghasilkan gagasan koneksi  ["korelasi"] yang diperlukan. 

Hubungan  kausal apa pun yang mungkin ada di antara kedua peristiwa itu tidak dapat dirasionalisasikan manusia.  Hume menampilkan sikap keberanian intelektual dan integritas besar dengan tidak menghindar risiko konsekuensi skeptis dokrinnya, meskipun sampai dituduh sebagai atheisme.

bersambung

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun