Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Dokrin Paideia Indonesia

18 Mei 2018   11:34 Diperbarui: 2 Mei 2020   20:28 760
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

DOKRIN PAIDEIA INDONESIA

Problem umum pada tulisan ini adalah seperti ada dalam berita  Kompas.com 18/05/2018, 04:53 WIB dengan judul "PNS yang Sebut Bom Surabaya Rekayasa Diberhentikan sementara  dari Jabatannya".  

FSA (37), pegawai negeri sipil (ASN) yang menjabat sebagai {"Kepala Sekolah"} sebuah SMP di Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat, terancam diberhentikan dari jabatannya.  

Kompas.com 16/05/2018, 15:00 WIB dengan judul "Pegawai BUMN Diduga Donatur Teroris, Rini Soemarno Mengaku Belum Tahu", Menteri BUMN Rini Soemarno mengaku belum mengetahui ada karyawan BUMN yang diduga oleh kepolisian menjadi donatur kegiatan terorisme. 

Tribunnews.com, rabu, 16 Mei 2018 20:52 WIB  dengan judul Pengamat Teroris: Fenomena ASN Terlibat Terorisme Bukan Hal Baru, Peneliti Pusat Kajian Terorisme dan Konflik Sosial Universitas Indonesia, Solahudin, mengatakan fenomena pegawai negeri sipil atau PNS terlibat kegiatan terorisme bukan menjadi hal yang baru. "Ada pejabat di lembaga pemerintah 2015 bawa keluarganya ke Suriah. Jadi bukan fenomena baru bahwa ada PNS atau aparat yang terlibat dalam kasus tindak pidana terorisme," ujarnya usai diskusi Forum Merdeka Barat 9, di kantor Kemenkominfo, Jakarta Pusat, Rabu (16/5/2018).

Tema sentral lainnya adalah data tahun 2017, Komisi Pemberantasan Korupsi, terkait dengan operasi tangkap tangan, (OTT). Hingga Oktober 2017, total KPK telah melakukan OTT dalam 17 kasus dengan total 63 tersangka. 

Angka itu lebih tinggi dari tahun sebelumnya, yakni di 2016 lalu. Sepanjang 2016 lalu, KPK telah melakukan OTT dengan total 17 kasus, namun dengan total tersangka yang lebih sedikit, yakni 58 tersangka. Dan di awal tahun 2018 ini sudah ada 12 orang kena OTT, dan di kandangin  KPK atas kepala Daerah dan pengusaha maupun aparat ASN.

Demikian juga berita pada detikNews Jumat 27 Januari 2017, 13:23 WIB; Eks pegawai negeri sipil (PNS) Kementerian Keuangan, TUAB, bergabung dengan ISIS, dideportasi dari Turki. TUAB, yang berangkat bersama istri dan anaknya, merupakan lulusan S2 Adelaide Flinders University of South Australia. Atau berita pada  Kompas.com  16/05/2018, 09:31 WIB, dengan judul "PNS Kemenag Diduga Terlibat Terorisme, Menag Lebih Waspada dalam Rekrutmen".

Lalu bagaimana episteme ini memungkin kondisi ini dapat terjadi.

Dalam tatanan ilmiah bisa dipakai  pardigma [" jika.... maka ....."], itulah masa depan atau prediksi keterjadian kemenjadian pada dimensi waktu.  Tidak ada yang lepas dari paradigm ini bahwa [" jika.... maka ....."], misalnya jika   negara  Indonesia bercita-cita menciptakan adil dan makmur, maka  bangsa ini harus memiliki kecerdasan berpikir.  

Inilah tatanan yang bisa dipakai dalam logika Logika Matematika: Ingkaran, Konjungsi, Disjungsi, Implikasi, dan Biimplikasi, dan seterusnya dalam paradigm berpikir eksistensi manusia. Maka ada dua penyebab yang saya bahas (world view) yakni sisi dokrin pendidikan (Paideia)".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun