Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Dokrin Paideia Indonesia

18 Mei 2018   11:34 Diperbarui: 2 Mei 2020   20:28 760
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dengan pendidikan yang tegak benar dan bertanggungjawab bertujuan melahirkan manusia-manusia yang 'par excellent" dalam perkembangan potensi dan bakatnya atau menghasilkan manusia "kaloskagathos".  

Maka seluruh proses pendidikan tidak bisa dilakukan dengan cara asal jadi-jadian, tetapi ada proses pendidikan yang mampu memisahkan sifat watak buruk  atau watak baik (pure karakter) hanya dan hanya untuk kebaikan umat manusia yang menyeluruh tanpa membedakan apapun. 

Dengan model pendidikan "kaloskagathos"   hanya satu-satunya menjamin kepastian  hadirinya manusia-manusia Indonesia dengan kapasitas negarawan, dan dapat memerintah mengatur polis dengan ide  jiwa rasional yang tegak.

Pendidikan (seni) atau aestetika tidak bisa dilepaskan dengan konteks social atau polis. Bukan hanya persoalan filsafat (theoria) seni tetapi fungsi seni dalam membentuk karakter masyarakat  yang   berkebudayaan, beradab, dengan  menjaganya supaya keutuhan nilai seni dapat utuh terjaga dengan baik (tatanan nilai).  Dengan seni memungkinkan adanya kritik kebudayaan, kritik idiologi, dan repleksi kondisi kita dan masyarakat.

Pada akhirnya saya berharap kepada para "Punggawa Negara" Indonesia untuk segera melakukan evaluasi menyeluruh pada sistem pendidikan (Paideia) untuk melahirkan pemimpian atau negarawan ("kaloskagathos") untuk mendidik warga negaranya. Seide dengan pemikiran Republic  Platon (Paideia)  adalah proses pembalikan seluruh diri manusia (jiwa rasional) sekaligus proses pembudayaan. 

Proses pembalikan yang dimaksud adalah (Paideia) mengolah anak-anak bangsa, atau warga negara dalam bentuk  (atau percetakan bentuk manusia) dari bodoh, tidak terdidik, tidak berbudaya menjadi manusia ("kaloskagathos") atau elok dan baik berkeutamaan pencinta kebaikan seluruh martabat umat manusia. Dengan metode (Paideia) memungkinkan Kejayan Negara Indonesia pada masa mendatang. Semoga demikian. ***)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun