Mohon tunggu...
Oktavian Balang
Oktavian Balang Mohon Tunggu... Jurnalis - Kalimantan Utara

Mendengar, memikir, dan mengamati

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Ketika Air Bersih menjadi Barang Mewah

21 Agustus 2022   04:35 Diperbarui: 21 Agustus 2022   05:10 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Air memberikan sumber kehidupan terhadap seluruh mahkluk hidup yang ada di bumi,

Manusia terutama, hampir 60-70 % tubuh manusia memiliki kandungan air, jika tidak terpenuhi, maka akan banyak masalah yang akan ditimbulkan terhadap tubuh manusia.

Di dalam kehidupan sehari-hari, air juga di butuhkan untuk berbagai macam kebutuhna lainnya seperti : Beribadah, Keperluan mandi, makan, minum, mencuci pakaian dan kebutuhan dapur, menyiram bunga, menyiram ari kencing, bahkan mencebok dan membersihkan setelah buang air besar.

Namun, bagaimana jika suplai air bersih tidak sampai di "Keran" rumah kita ?

Akibat rendahnya Curah hujan di Kota Tarakan, Kalimantan Utara saat ini, mengakibatkan kemarau serta kekeringan yang cukup panjang di kota yang memiliki semboyan (Bersih, Aman, Indah, Sehat, dan Sejahtera) atau disingkat "BAIS". Sudah beberapa pekan ini embung yang menampung suplai air untuk warga Tarakan pun mengering yang mengakibatkan di beberapa titik mengalami krisis air bersih.

Ahkir bulan lalu, disaat menjaga mamak yang sedang rawat inap di salah satu rumah sakit umum di kota ini, seketika perutku mendadak mulas, tak ingin terjadi insiden berak dicelana terjadi, langsung saja kularikan di wc yang hanya berjarak 2 langkah dari tempat tidur pasien.

Setelah selesai menyelesaikan aktivitas buang hajat tersebut, waktunya membilas, ku tekan lah Tuas siram yang ada di sebelah kanan ku, namun, tak satupun air yang ada di dalam tangki toilet itu pun keluar. Masih dalam posisi duduk. Kucoba tuk memutar badanku ke belakang, lalu ku angkat penutup tangki toilet yang tidak menyimpan air sama sekali. Kali ini ku coba untuk meraih selang kloset yang tertancap di dinding yang terletak di sebelah kanan kloset, setelah menggenggam gagang itu dengan penuh harapan, ternyata hasilnya tak berbeda. Keadaan tersebut berhasil membuat diriku risih. Mencoba positif serta memberikan toleransi terhadap keadaan," kalau air tidak ngalir dalam waktu 10 menit, aku akan mengambl keputusan sekalipun dalam kondisi terburuk sekalipun" ucapku dalam hati sambil tawa geli. Setelah 8 menit menunggu, ahkirnya yang di tunggu-tunggu datang. Aku pikir, kejadian ini hanya menimpa ku seorang, ternyata, pasien dan perawat yang ada di gedung tersebut mengalami hal yang sama.

Guna mengatasi wilayah yang terdampak akibat krisis air bersih,  pihak PDAM Tarakan berinisiatif membagikan air bersih secara gratis kepada warga ibas keringnya embung tersebut. Selain itu dari pihak kepolisian tak mau ketinggalan dalam membagikan air bersih, uniknya, mereka menggunakan Mobil AWC ( Armored Water Cannon ) yang biasa di gunakan untuk membubarkan kerumunan demonstran, kali ini di gunakan untuk membagikan air kepada warga.

Akibat didesak oleh kegiatan sehari-hari, mau tak mau warga Tarakan harus mencari cara untuk mendapatkan stok air bersih guna memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari, jika terdesak,  biasanya warga menggunakan air hujan untuk mandi, mencuci baju, dan mencuci piring, namun, sudah hampir sepekan bahkan lebih kota Tarakan dilanda kekeringan akibat tidak di guyur hujan sama sekali. Sebagian warga harus rela merogoh koceknya sekitar 100 Rb untuk mendapatkan 1.100 liter air bersih, namun masalahnya, penyedia jasa air bersih hanya bisa beroprasi di tengah kota dan juga di jalan yang bisa dilalui, selebihnya penyedia jasa air bersih tersebut enggan untuk melayani. Sisanya, sebagian warga menganti fungsi air galon untuk memenuhi kegiatan sehari-hari yang rela mengeluarkan sekitar 6-7 Rb hanya untuk 1 air galon.

Swyngedouw seorang Profesor Geografi berkebangsaan Belgia mengatakan jika :

"Kesuksesan sebuah kota sangat tergantung dari kemampuannya mengatasi problem lingkungan hidup, khususnya dalam penyediaan air bersih"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun