Namun itu bukan solusi. Baiklah, nasehati diri sendiri agar tidak putus asa dan dan tetap fokus akan pengantaran ke desa baru, setelah melewati dua jembatan penghubung.
Sesuai dengan arahan pelanggan yang baik hati, kalau sudah lewati dua jembatan, nanti bakal bertemu jembatan besi yang panjang, nanti kalau sudah di makam Syekh Ahmad Al-Magribi, hubungi dia saja, biar dia arahkan ke alamat rumahnya. Pelanggan ternyata ketua RT desa setempat.
Sesampainya di alamat
Pelanggan: Nah, sampai juga kan, apa bedanya juga sama Jalan Bulu Perindu (desa yang ada di Tanjung Selor) jalannya juga sama, kan.?
Saya: Ya, pak.Â
Dan ahkirnya saya berjanji dalam hati ini, mulai hari ini, saya harus membuka rute pengantaran ke Salimbatu.
Setelah liar mengamati keadaan mata sekitar, bagi saya, cukup lah 6 paket untuk mengenal, memahami, dan mempelajari keadaan desa tersebut.
Teringat sebuah petikan dari seorang jendral dan sekaligus ahli strategi perang, Sun Tzu, "Kenali dirimu, kenali musuhmu, dan kenali medan tempurmu. Seribu peperangan, seribu kemenangan."
Yang saya artikan, untuk dapat mencapai target pengantaran, saya harus terlebih dahulu menciptakan suasana damai dalam jiwa dan raga, yang berkelanjutakn mengenal kehidupan sekitar dan menghafal jalan sekitar agar enggak tersesat.
Salimbatu merupakan desa yang terletak di Kecamatan Tanjung Palas Tengah, Kabupaten Bulungan, yang memiliki luas wilayah 52.593 hektare yang meliputi Melaka, Temunung Kubil, Segimbal, Banjang, Lubok Manis, Bentiang, setabug dll. Antal, secara administratif.Â