Mohon tunggu...
Mukhammad Bakharudin
Mukhammad Bakharudin Mohon Tunggu... Mahasiswa - pelajar/mahasiswa

hobi berenang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Berolahraga bagi Santri

14 November 2022   22:50 Diperbarui: 14 November 2022   23:01 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Olahraga merupakan gaya hidup yang bertujuan untuk meningkatkan dan menjaga kesehatan jasmani, mengingat sebagian besar manusia disibukkan oleh aktivitas dan pekerjaan mereka. Sehingga waktu hampir tidak ada waktu untuk melakukan olahraga. Masyarakat harus sadar betapa pentingnya olahraga untuk menunjang dan memberikan kontribusi positif bagi tatanan kehidupan mereka. 

Adapun unsur-unsur yang melibatkan aktifitas olahraga sebagai berikut: 1) ketrampilan fisik, 2) kompetensi institusional, dan 3) kombinasi antara motivasi instrinsik dan ekstrinsik pada setiap pelaku olahraga. (Husdarta, 2010:90).

Sedangkan hal positf yang ditimbulkan karena seringnya melakukan aktivitas olahraga salah satunya adalah: 1) dengan olahraga akan merangsang pertumbuhan dan perkembangan baik dari segi biologis maupun keterampilan seseorang. 2) dari segi sosial olahraga akan mampu memberikan dan mengajarkan untuk saling menghargai, menjalin tali persaudaraan, menimbulkan rasa tanggung jawab dan salah satunya adalah saling toleransi antar agama. 3) dari segi psikologi olahraga  dapat melatih mental dan emosi dengan baik yang bertujuan untuk menjaga kesegaran rohani karena keseagaran jasamani terbagi menjadi dua aspek yaitu kesehatan jasmani dan rohani yang saling berkaitan satu dengan yang lain.

  

Program olahraga di pondok pesantren  semestinya ditempatkan secara proposional, karena telah digariskan dalam hadist rasulallah SAW bahwa "Allah

akan lebih menyukai kepada mu'min yang kuat daripada yang lemah". (Husdarta, 2010:102). Maka dari itulah olahraga sangat dianjurkan dalam ajaran islam karena dalam olahraga memiliki analisa gerak yaitu: 1) kekuatan, 2) kecepatan, 3) kelincahan, 4) keseimbanagan, 5) daya tahan, 6) koordinasi, 7) kelenturan.Karena sebab inilah Rasulullah SAW mendukung berbagai jenis olahraga yakni berkuda, berenang dan memanah yang telah di sunahkan yang dapatmenghimpun kekuatan fisik sebagai kekuatan perang pada zaman nabi.


Sedangkan pada masa sekarang olahraga sangatlah penting untuk melangsungkan kehidupan masyarakat karena perkembangan olahraga dalam perspektif sejarah mempunyai arti dan nilai karena berada dalam konteks semua kehidupan sosial seperti politik, ekonomi, agama, sosial, pendidikan dan kebudayaan, (Husdarta, 2010:18)

Perkembangan yang sangat pesat di dalam dunia olahraga memberikan rangsangan yang sangat kuat terhadap motivasi berolahraga bagi sesorang sehingga slogan "memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat" adalah slogan yang sangat memotivasi semua orang, ini di karenakan motivasi berolahraga memiliki fungsi sebagai dorongan pengerak dalam diri seseorang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam merai hasil dalam aktifitas berolahraga dan kebutuhan hidup.

Motivasi adalah Perbuatan atau perilaku yang didorong oleh kekuatan dalam maupun  luar  individu  disebut motif. Motivasi berasal dari bahasa latin yaitu movere yang mengandung arti to move. Jadi motivasi berarti menggerakkan atau mendorong untuk bergerak. Ketika pelatih mengeluh karena atletnya tidak termotivasi untuk latihan, atlit tersebut harus dibantu pelatih untuk

mengetrakkan dan meningkatkan motivasinya (Anshel dalam Komarudin, 2015: 23). Senada dengan Anshel di ungkapkan oleh Husdarta yaitu Motivasi sebagai proses aktualisasi generator pengerak internal didalam individu untuk menimbulkan aktivitas, menjamin kelangsungannya dan menentukan arah atau haluan aktivitas terhadap pencapaian tujuan yang telah diteteapkan.(Husdarta, 2010:31). Berdasarkan kedua pendapat tersebut menunjukkan bahwa motivasi merupakan pengerak atau dorongan dalam kehidupan individu untuk bertingkah laku dan menentukan arah untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan.

Minat adalah suatu keinginan yang timbul dalam diri seseorang untuk melakukan sesuatu. Menurut Slameto (2010:180) minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat. Sedangkan menurut Sardiman (2009:76) Minat diartikan sebagai suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat ciri-ciri atau arti sementara situasi yang di hubungkan dengan keinginan-keinginan atau kebutuhan-kebutuhan sendiri.

Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadiin Balekambang Kabupaten Jepara merupakan suatu lingkungan dan tempat tingga seseorang yang ingin mendalami ilmu agama sehingga pondok pesantren tersebut memiliki visi "tertanamnya aqidah ahlisunnah waljama'ah demi terwujudnya santri atau pesantren didik yang unggul dalam intelektualisasinya dan berakhlakul kharimah". Adapun misi pondok tersebut: 1) Menyelengarakan pendidikan yang berorientasi pada nilai-nilai ahlisunnah waljama'ah. 2) Meningkatkan kualitas pendidikan sesuai dengan tuntutan zaman. 3) Melaksanakan kajian dan 

penelitian ilmu-ilmu agama (tafaqquh fiddin), ilmu pengetahuan lain dan teknologi.

Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadiin Balekambang Kabupaten Jepara didirikan oleh Hadlratus Syeh KH. Hasbullah tahun 1884. Hingga sekarang pesantren ini diasuh oleh KH. Ma'mun Abdullah, Pesantrenyang dikenal dengan nama Pesantren Balekambang merupakan pesantren tertua di wilayah Jepara. Pondok pesantren ini memiliki kurang lebih 3.000 santri putra dan putri dengan sistem pendidikan mengunakan sistem islam dan menganut sistem pembelajaran dari kementrian agama sehinga dalam pendidikanya memiliki jenjang Madrasah ibtidaiyah (MI) , Madrasah tsanawiyah (MTS), Madrasah aliyah (MA), Ma'had aly balekambang (S1) dan terdapat juga sistem pembelajaran dari kementrian pendidikan dan kebudayaan republik indonesia yakni jenjang Sekolah menengah kejuruan (SMK) dan Politeknik (S1) dibawah naungan yayasanPondok Pesantren Roudlotul Mubtadiin Balekambang Kabupaten Jepara sehinga semua siswa-siswi yang bersekolah disana wajib untuk menginap di pondok pesantren.

Sarana prasarana berolahraga bagi para santri untuk melakukan kegiatan berolahraga menyesuaikan dengan peralatan dan lapangan yang ada di sekolah formal dibawah naungan yayasan Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadiin Balekambang Kabupaten Jepara yakni alat seperti bola, raket, matras dan net yang seadanya serta satu buah tanah lapang dan satu buah lapangan bola voli, bisa dikatakan fasilitas olahraga disana kurang memenuhi standar

Santri adalah sebutan bagi seseorang yang mengikuti pendidikan agama Islam di pesantren, biasanya menetap di tempat tersebut hingga pendidikannya selesai. Dalam keseharian seorang santri banyak di habiskan untuk mengaji dan

sekolah formal. karena sesuai dengan misi (commited) awal yang diembannya untuk membumikan dan menyebarkan nilai-nilai islam, pesantren senantiasa hadir untuk membebaskan masyarakat dari kebodohan dan ketertindasan, dengan tetap mengacu pada kebutuhan masyarakat. (Baddrut Tamam, 2015:30)

Berdasarkan hasil observasi awal pada tanggal 23 desember 2018 dengan Bapak Nurdin Lubis M.Hum, keseharian santri Pondok  Pesantren Roudlotul Mubtadiin Balekambang  yakni kegiatan  dimulai dari pukul 04.00 WIB hingga sekitar pukul 23.00 WIB dihabiskan untuk sekolah formal dan belajar agama kecuali terdapat waktu-waktu tertentu yang libur dan biasanya  diwaktu  itu  para  santri  mengisinya  kesehariannya dengan hiburan, salah  satunya  dengan berolahraga.  Dalam  seminggu  santri  pondok  pesantren  Roudlotul Mubtadiin Balekambang  hanya  diberi kesempatan satu hari  libur sekolah formal dan mengaji, biasanya  waktu  ini  digunakan  untuk  melakukan  aktivitas refreshing yang salah satunya dengan berolahraga yaitu di hari jum'at tetapi masih sering santri memanfaatkan hari liburnya untuk bertemu orang tua di karnakan hari libur tersebut adalah hari yang di jadwal pondok pesantren sebagai hari besuk orang tua santri  

Tabel 1.1  Jadwal Kegiatan Harian

WAKTU

KEGIATAN

04.00

Bangun tidur

04.00-05.00

Shalat tahajud dan shalat subuh berjama'ah

05.00-06.00

Pengajian kitab oleh pengasuh pondok pesantren

06.00-06.45

Sarapan dan berangkat sekolah

06.45-07.00

Shalat dhuha

07.00-12.00

Kegiatan belajar mengajar (KBM)

12.00-13.00

Shalat dhuhur berjama'ah dan makan siang

13.00-14.00

Kegiatan belajar mengajar (KBM)

14.00-15.00

Istirahat

15.00-16.00

Shalat ashar berjama'ah

16.00-17.00

Pengajian al-qur'an

17.00-17.30

Persiapan sholat mangrib

17.00-19.00

Shalat mangrib berjama'ah istighosah

19.00-19.30

Shalat isya' berjama'ah

19.30-20.00

Pengajian kitab

20.00-20.30

Makan malam

20.30-22.00

Belajar bersama/diskusi dan kajian kitab kuning

22.00-04.00

Istirahat dan tidur

Sumber: Hasil observasi, 2018

Berdasarkan hasil observasi  yang ke dua pada tangal 23 desember 2018 kepada dua santri putri yakni Laila Amalia dan Maulaya Arina Haq, menurut Amalia olahraga hanyalah kegiatan yang membuang-buang waktu saja dan aktifitas berat sehari-harinya sudah cukup untuk mengeluarkan keringat. Senada dengan amalia menurut Arina kegiatan kerja bakti yang dilakukan di pondok pesantren sama saja dengan kegiatan berolahraga karena mengeluarkan keringat sehingga mereka berangapan bahwa kalo diri mereka melakukan aktifitas berat yang dapat mengeluarkan keringat itu sama saja dengan berolahraga sehinga mereka berangapan kalo mereka melakukan kegiatan kerjabakti setiap pagi kalo dalam bahasa santri "roan"sama saja berolahraga dan itu yang membuat mereka berangapan kalo berolahraga  membuang-buang waktu saja sehingga salahnya pendapat santri dalam berolahraga sehingga mengangap berolahraga kurang penting.

Berdasarkan hasil observasi ketiga kepada dua santri putra yakni Muhammad Fajar dan Rifqi Maulana  pada tanggal 23 desember 2018, menurut Fajar olahraga itu penting dan sudah menjadi hobinya tetapi kurangnya ada fasilitas dan waktu untuk berolahraga sehingga itu yang membuat aktifias berolahraganya jarang dilakukan senada dengan Fajar menurut Rifqi kesibukan mengaji dan sekolah formal sehari-hari yang padat mengakibatkan kurangnya aktifitas berolahraga. Berdasarkan dua pendapat tersebut keseharian mereka adalah sekolah formal dan mengaji mereka hanya medapatkan jatah berolahraga di sekolah formalnya saja. Menurut mereka masih kurang karna mereka punya semangat untuk berolahraga tetapi faktor dari pihak yayasan yang kurang memperhatikan fasilitas berolahraga sehingga tidak adanya kegiatan berolahraga di karenakan sarana dan prasarana yang kurang sehingga mengakibatkan santri tidak ada wadah untuk mengembangkan potensi berolahraganya.

Berdasarkan pengalaman yang di alami sendiri oleh penelitia yang juga seorang santri pondok pesantren bahwa memang santri memiliki kesibukan dalam dirinya yakni mengaji dan sekolah formal sehingga dalam keseharianya santri kurang ada waktu untuk melakukan kegiatan berolahrga sehingga dapat mempengaruhi pendapat santri terhadap pentingnya berolahraga itu sendiri, tidak hanya kegiatanya yang padat saja terkadang dukungan dari pihak yayasan pondok pesantrenpun juga kurang mementingkan kegiatan berolahraga santri-santrinya padahal banyak sekali kegiatan berolahraga yang di gelar untuk mencari bakat-bakat santri di bidang olahraga yang di selengarakan oleh lembaga pendidikan ma'arif nahdatul ulama yaitu PORSEMA, PORSEMANAS dan Liga santri.

Dari hasil observasi dan penjelasan tersebut banyak faktor-faktor yang mempengaruhi pendapat pentingnya berolahraga santri untuk melakukan kegiatan berolahraga salah satunya santri kurang memperdulikan tentang berolahraga kurangnya waktu bermain pun salah satu masalah yang terjadi bagi santri untuk melalukan kegiatan olahraga sehingga pendapat penting berolahraga santri di Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadiin Balekambang Kabupaten Jepara berbeda-beda sesuai persepsi yang di ambil oleh santri tersebut .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun