Sama seperti saat melawan Meksiko, Korea Selatan bahkan 'lebih' lagi dianggap lemah saat keluar dari gerbang utama lapangan hijau, menghadang Jerman yang gagah dengan gemerlap pemain top dunia.
Idola dari Arsenal, Mesut Ozil, sudah dielu-elu akan membawa negara berkuasa dengan Angela Merkel sebagai kanselir lolos di fase grup. Ozil bisa disebut sebagai megabintang di antara pemain bola dunia. Gagahnya mampu menghipnotis pecinta bola dengan pengikut Instagram @m10_official sebanyak 17 juta orang. Dukungan yang diberikan kepada Jerman pada 27 Juni 2018 benar-benar sangat nyata.
Idola asal Korea Selatan yang merumput di grup tak sebesar Arsenal, Tottenham, adalah Son Heung-min, yang bahkan 'tidak' dilirik sama sekali oleh penggemar olahraga yang lebih pintar mengkritisi di depan layar kaca. Popularitas Heung-min memang belum setinggi Ozil. Akun Instagram @hm_son7 'hanya' diikuti oleh 1,1 juta pengikut. Jauh tertinggal dari popularitas. Tak ada dukungan selain negaranya sendiri, mungkin inilah yang menjadi cambuk bagi Timnas Korea Selatan untuk menjungkal Jerman dari fase grup.
Saya menikmati permainan Heung-min melawan kedigdayaan Ozil. Sorak-sorai selalu mengarak ke pihak Jerman meskipun Korea Selatan bermain dengan lebih 'cantik' dibandingkan saat melawan Meksiko. Tampak tidak agresif, terlihat lebih manis karena oppa-oppa yang wajahnya putih memucat dengan mata sipit itu, telah yakin bahwa mereka akan segera angkat koper.
Meski, tempat nonton bareng hanya meneriaki Ozil dan kawan-kawannya, Heung-min beserta member bukan boyband papan atas itu menggenapkan ketangkasan lebih cepat. Mereka alot, mereka cadas, mereka jahat dan curang di sisi lain, mereka juga tidak bermain aman bahkan tidak terlalu berambisi untuk menang. Setidaknya, untuk bisa lolos fase Grup F, Korea Selatan harus menjebol 3 angka ke atas tanpa balasan. Mustahil sekali saat melihat tendangan Ozil yang sangat seirama dengan kelenturannya.
Permainan yang dimulai pukul 21.00 WIB itu langsung menancap di hati Korea Selatan di mana gelandang, Jung Woo-young mendapatkan kartu kuning di menit ke-9. Woo-young tampaknya tidak mau membiarkan Jonas Hector melempar bola ke arah gawang Cho Hyun-woo yang menjadi pusat perhatian karena disebut sangat mirip dengan idola K-Pop, Jay Park. Maka, dari sinilah mulai tergerus cemoohan, ejekan sampai membawa nama-nama plastik dalam menina-bobokan para pemain Korea Selatan.
Korea Selatan benar-benar sangat lemah dalam pandangan penonton di layar kaca; mungkin juga di Kazan Arena, salah satu sudut Rusia yang saya tidak tahu di mana letaknya. Penonton benar-benar terkesima dengan permainan yang dibuat alot oleh pemain Jerman. Ozil membawa pengaruh besar dengan penguasaan 'panggung' sampai 80 persen dan telah menorehkan umpan sebanyak 150 kali.
Di mata pengamat atau hanya penikmat bola, Korea Selatan telah dibuat tidak berdaya. Plastik-plastik itu kian diburu dengan ejekan dan tak gagah di lapangan hijau. Salah satu tweet bernada 'kasar' saya kutip dari akun Twitter @ASR_Naufal23, "Bisa jadi kaki para pemain Korea hasil operasi plastik semua, makanya pada kuat semua gak loyo kaya daun kemangi pecel lele lamongan. #KORGER #WorldCup"
Saat sang idola, Heung-min mendapatkan kartu kuning pada menit ke-65, suara aungan terdengar lebih menarik. Heung-min melakukan diving saat masuk ke dalam kotak namun tabrakan dengan Reus tidak bisa dihindari. Tentu saja, saat idola yang dipandang sebagai pembawa kesegaran kemenangan mendapat 'tamparan' maka sudah sulit mendapatkan harapan untuk terus laju. Gempita media sosial yang menaikkan #KORGER sebagai trending topic dunia tidak lagi mengenakkan.
Akun @clumsygyuu menulis, "Sebuah bukti bahwa orang yg kalian bilang plastik bisa main bola,"
Kian gesit pemain Korea Selatan, kain naik juga soal operasi plastik dan make-up tebal para pemain negeri Ginseng tersebut. Sang kiper yang putih berseri disebut memakai make-up tebal dan hasil olahan 'plastik' karena terus-menerus disorot kamera. Akun @cheriedelune mencuit, "Bahkan pemain bola Korea ga ada yang bedakan pas main bola? Lol. And they not as handsome as your so-called oppa,"
Saya menikmati gempita kekecewaan mereka yang membela Jerman. Gol ini seperti sebuah tendangan yang tiada ampun. Menit-menit terakhir yang menggoyahkan Jerman dari posisi teraman dan terkuat berdasarkan analisa pendukungnya. Warung kopi tempat nonton bareng yang semula gerah terhadap pemain Korea Selatan, berubah menjadi senyap. Tak ada lagi harapan. Beberapa menit setelah itu akan tuntas babak fase grup tersebut. Jerman harus mencetak gol lebih banyak dalam ilusi, namun lapangan hijau berkata lain saat Heung-min membabat habis pertahanan Jerman di menit ke-96. Gol dari Heung-min menjadi sebuah penutup yang sangat cantik di mana penjaga gawang Jerman, Heuer, entah berada di sisi mana.
Tweet yang kemudian populer datang dari akun @andihiyat, "Fans Jerman nangis aja gapapa, kalau ditanya orang bilang aja abis nonton drama Korea,"
Sebuah cuit yang lebih keren datang dari akun @indsane, "Jerman kalah sama Korea. Sebuah azab yang nyata untuk para laki2 yang suka menghina fans dan para Oppa."
Yang plastik aja bisa main piala dunia dan menang lawan Jerman! Lah apa kabar rang indo yang bisanya mengeneralisasi dan ngata ngatain Korea?" begitu akun @Fikri_M25 membalas tweet dari akun @indsane. Seolah, semua orang Korea Selatan adalah hasil olahan plastik sehingga terlihat tampan rupawan.
Postingan di Instagram @m10_official ini telah disukai sebanyak 1 jutaan lebih dan dikomentari sebanyak 21 ribuan.