Mohon tunggu...
Baiq Uyat
Baiq Uyat Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Guru | Nyambi Bisnis Kecil-Kecil Bersama Suami

Selanjutnya

Tutup

Money

Anak Lombok Jangan Jadi Penonton

5 Agustus 2013   01:37 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:37 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Baru lalu saya pulang dari Batam. Diatas pesawat dari Surabaya ke Lombok, saya duduk satu deret dengan seorang ibu bersama anaknya yang mengaku bernama Liem. Mereka orang china. Saya banyak ngobrol dengan Ibu Liem soal Lombok. Ibu liem banyak bercerita tentang rencana-rencana bisnis yang akan segera ia garap di pulau seribu masjid ini. Ditengah obrolan sekitar 1 setengah jam itu, Ibu Liem membuat saya setelah keluar cerintanya, jika ia ternyata baru pertama kali ke pulau itu. Saya tak menyangka, padahal, sejak duduk tadi dia seperti banyak sekali tau tentang pulauku ini. Telusur punya telusur, ternyata Ibu Liem banyak tau tentang Lombok dari cerita kawan-kawannya dan browsing Internet. Praksis ia mulai tertarik bisnis di Lombok setelah 2 tahun itu. Ia akan bikin restoran di Pantai Kute, Akan bikin toko bangunan di Lombok Timur. Ibu Liem menyadarkan saya, ternnyata orang lain, maksud saya orang luar lombok, justru lebih progres berfikir bagaimana mengembangkan ekonomi lombok dimasa depan. Saya yang orang lombok justru tak melihat Lombok saat ini memiliki potensi yang sangat luarbiasa. Ibu Liem sudah membacanya sejak 2 tahun yang lalu. Ayo Anak lombok jangan jadi penonton...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun