Mohon tunggu...
baiq azzera
baiq azzera Mohon Tunggu... Mahasiswa

Hobi aku suka menonton film

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Pengaruh KB Bagi Kesehatan Masyarakat

5 September 2025   07:54 Diperbarui: 5 September 2025   06:54 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Pengendalian kelahiran atau Keluarga Berencana (KB) telah menjadi salah satu program kesehatan yang penting di Indonesia. Program ini bertujuan untuk menekan angka kelahiran, meningkatkan kualitas hidup, serta menciptakan keluarga yang sehat dan sejahtera. Meskipun demikian, KB masih menjadi isu yang menimbulkan pro dan kontra di masyarakat, terutama dalam kaitannya dengan dampak kesehatannya.
      

Kelompok yang mendukung KB berpendapat bahwa program ini memiliki banyak manfaat, terutama dalam hal kesehatan ibu dan anak. Penggunaan alat kontrasepsi dapat mencegah kehamilan berisiko tinggi, seperti kehamilan pada usia terlalu muda atau terlalu tua, serta kehamilan dengan jarak yang terlalu dekat. Selain itu, KB juga membantu ibu dalam merencanakan kehamilan sesuai kondisi fisik dan mental mereka, sehingga risiko komplikasi Selain itu, dari sisi sosial, KB membantu mengurangi beban ekonomi keluarga dan selama kehamilan dan persalinan dapat ditekan.

      Memperkuat perencanaan keluarga. Dengan jumlah anak yang sesuai dengan kemampuan ekonomi, orang tua dapat memberikan perhatian dan pendidikan yang lebih baik bagi anak-anaknya. Pemerintah pun diuntungkan dengan pengendalian laju pertumbuhan penduduk yang lebih stabil, sehingga perencanaan pembangunan dapat berjalan lebih efektif.
     

 Namun, di sisi lain, ada pihak-pihak yang menolak atau meragukan program KB, terutama karena kekhawatiran terhadap efek samping alat kontrasepsi. Beberapa jenis kontrasepsi hormonal, seperti pil atau suntik, dilaporkan dapat menimbulkan efek samping seperti gangguan menstruasi, peningkatan berat badan, hingga risiko penyakit tertentu. Selain itu, kurangnya edukasi mengenai penggunaan alat kontrasepsi yang benar juga menambah ketakutan masyarakat terhadap program KB.

      Selain faktor kesehatan, sebagian masyarakat juga menolak KB karena alasan agama dan budaya. Mereka beranggapan bahwa mencegah kehamilan adalah bertentangan dengan ajaran agama atau tradisi yang memuliakan banyak anak. Ketidakseimbangan informasi ini menimbulkan kesalahpahaman yang dapat menghambat keberhasilan program KB.
      

Melihat kedua sisi tersebut, penting bagi pemerintah dan tenaga kesehatan untuk terus memberikan edukasi yang tepat kepada masyarakat mengenai manfaat dan risiko KB. Edukasi yang baik dapat membantu masyarakat membuat keputusan berdasarkan informasi yang benar dan bukan sekadar mitos atau ketakutan.

KATA KUNCI: Edukasi, Kesehatan, Keluarga, Kontrasepsi, Masyarakat

Daftar Pustaka
BKKBN. (2022) Laporan Kinerja BKKBN 2022. Jakarta: BKKBN.
Kementerian Kesehatan RI. (2023) Profil Kesehatan Indonesia 2023. Jakarta: Kemenkes RI.
Rahayu, R., Utomo, I.D. dan McDonald, P. (2021) ‘Family planning in Indonesia: Progress and challenges’, Journal of Population and Social Studies, 29(1), hlm. 1–20.
WHO. (2021) Family planning/Contraception. Tersedia di: https://www.who.int (Diakses: 28 Agustus 2025).

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun