Era 1980an di kampungku di Palembang mungkin adalah masa keemasan
Dimana Panjat pinang merupakan salah satu acara yang ditunggu-tunggu
Ketika peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.
Alangkah senangnya melihat sebuah pohon pinang yang sudah dilumuri pelumas bekas
Berusaha dinaiki oleh anak-anak muda untuk mencapai puncak
Dimana berbagai macam hadiah tersedia….
Mulai dari handuk kecil murahan, payung hingga mie instant
Memang tak terbayangkan meriahnya. Bahkan bisa dibilang kocak.
Kadang sudah hampir mencapai atas tiba-tiba melorot lagi.
Lalu mereka bekerjasama saling dukung.
Yang badannya paling besar menjadi penyangga buat yang naik.
Ada yang merelakan kaos dan bajunya sebagai lap untuk menghilangkan pelumas
Pokoknya luar biasa.
Sebenarnya, apa yang bisa kita pelajari dari panjat pinang?
1.
Semangat pantang menyerah
Nampaknya semangat inilah yang diwariskan para pejuang kita dulu kepada
Para pejuang panjat pinang itu…hehehe
Pantang menyerah sebelum tujuan tercapai.
Tidak ada cara instant dalam merengkuh suatu prestasi.
Jatuh, bangun lagi…jatuh lagi, bangun lagi dan seterusnya hingga berhasil.
2.
Kerjasama akan Mempermudah Tujuan
Panjat pinang memberi pelajaran akan pentingnya kerjasama atau gotongroyong.
Kadang, suatu pekerjaan yang berat akan terasa ringan bahkan meyenangkan
Hingga tanpa terasa pekerjaan itu selesai.
Begitu juga dengan para pejuang negeri ini yang tak mungkin berjuang sendirian.
Dari rakyat hingga pejabat
Dari kopral hingga jendral semua berjuang demi kemerdekaan sang negeri.
……………..
Lalu, bagaimana dengan panjat pinang sekarang?
Ada beberapa hal yang berbeda dengan panjat pinang dahulu.
Soal hadiah…..
Kalau dahulu hadiah yang diperebutkan digantung di puncak pohon
Maka sekarang hadiah tersebut cukup ditulisakan dalam secarik kertas
Dalam bentuk kupon atau nomer.
Bisa jadi karena hadiah itu mahal atau dirasa berat
Misalkan nomer 1 untuk sepeda gunung, nomer 2 untuk Televisi
Ini cukup membingungkan peserta karena mereka tak bisa pilih-pilih hadiah di atas
Kemudian,
Istilah panjat PINANG sudah kurang tepat. Kenapa?
Pohon pinang sudah langka yang berakibat harganya lumayan mahal.
Karenanya yang dipergunakan kini kadangkala bambu petung yang sudah dihaluskan.
Di daerah saya tinggal di Banguntapan, tidak setiap tempat yang mampu/mau
untuk menyelenggarakan lomba ini. Kalau tidak mau dibilang langka
Namun, bagi saya peringatan kemerdekaan tanpa panjat pinang terasa datar.
Meski dari beberapa catatan sejarah yang saya baca
Panjat pinang bertujuan "melecehkan" kaum pribumi di jaman Belanda
di mana mereka diminta berebutan barang-barang yang tak terlalu berguna
dan ditonton oleh para petinggi Kompeni
Bagaimana di tempat anda? Masihkah?
……………………………..
Poentjakgoenoeng, 12-08-2012
gambar: flicker.com/detik77.com