Mohon tunggu...
Bahry Bahry
Bahry Bahry Mohon Tunggu... lainnya -

kompasianer biasa, pegawai biasa, rakyat biasa :)\r\n\r\n"kekurangan adalah jalanku untuk selalu belajar dan belajar sampai akhir".

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Hati-hati Penipuan Berkedok Kecelakaan Kendaraan

28 Juli 2010   09:49 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:32 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

hati-hatilah terhadap informasi tentang keluarga anda yang disampaikan oleh orang tak dikenal.

kejadian ini menimpa keluarga saya.

kejadiannya begitu cepat dan hingga kini (setelah bertanya kanan-kiri, ternyata banyak korban juga) belum terungkap.

kejadian ini bermula dari telepon kepada ibu saya, hampir 3 kali, untung tidak diangkat. mungkin karena target 1 gagal, maka pindahlah sang penipu ke adik ibu saya. beginilah kira2 yang dikatakan sang penipu itu... BETUL DENGAN BAPAK/IBU DENGAN NOMOR HP xxxxxx MOHON MAAF NOMOR ANDA AKAN DINONAKTIFKAN SELAMA 2 JAM KARENA AKAN DI REGISTRASI ULANG OLEH (NAMA PROVIDER KARTU). setelah itu sang penipu akan menghubungi nenek saya (ibu dari ibu saya) yang mengatakan bahwa ANAK IBU SEDANG KECELAKAAN DI RUMAH SAKIT X... PARAH, ALATNYA TIDAK TERSEDIA DI RUMAH SAKIT TERSEBUT, HARUS BELI DIJAKARTA DAN DI MINTA UNTUK MENTRANSFER UANG (dalam kasus ini 32 juta) di beri batas waktu yang tidak lama, sekitar selisih 1 jam. dan di dealine pula... sang penipu merancang kepanikan akan dimulai.

nenek saya tentunya akan mencari info dengan menghubungi adik ibu saya. dapat dipastikan (hp adik ibu saya tidak aktif) atau mungkin akan dibuat sibuk dengan gempuran panggilan masuk ke hp adik ibu saya. nenek saya mencoba menelepon rumahnya, dan dibuat sibuk juga jaringannya dengan panggilan masuk ke nomor rumah... maka jika anda tidak JELI dan mampu mencari jalan keluar, akan sangat mudah sekali tertipu.

untungnya nenek saya punya inisiatif menghubungi keluarga yang lain (diluar sepengetahuan sang penipu) sehingga kasus ini tidak berlanjut.

dalam beberapa kasus yang terjadi dengan hal yang sama, sang penipu akan mencoba terus menekan sang korban untuk panik dan segera mengambil tindakan tanpa berfikir panjang. dengan diarahkan via telp yang terus menerus dipantau/dihubungi. jika sudah sperti itu, akan sangat minim sekali kita bisa menelpon saudara/teman kita yang lainnya.... dengan ketakutan dan keyakinan (krn anak/saudara yg kecelakaan tidak bisa dihubungi) dan dia satu2nya akses informasi (jangan lupa juga SANG PENIPU MENGARANG CERITA DENGAN MENDOMPLENG POLISI SEBAGAI SAKSI LAPANGAN) maka penipuan akan mulus....

kita harus selalu waspada dan mengetahui informasi atau hal sekecil apapun tentang orang dilingkungan kita...

tapi yang membuat saya heran sampai sekrang, mungkin sodara bisa membantu menjawabnya... DARI MANA mereka mendapatkan nomor2 telpon HP ibu saya, adik ibu saya dan nenek saya serta mengetahui alamat rumah adik ibu saya?????

entahlah...

salam sehat dan segeeer... :)

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun