Mohon tunggu...
Bahrudin Riski
Bahrudin Riski Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Lestarikan Permainan Tradisional pada Anak Usia Dini

24 Februari 2018   21:11 Diperbarui: 24 Februari 2018   21:18 597
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Terutama untuk anak usia dini. Kita itu sebagai orang tua janganlah membatasi tentang halnya bermain sesama temanya sebaya baik di dalam lingkup pendidikan maupun lingkungan karena dalam sistem motorik anak, juga dijelaskan perkembangan pikiran itu tidak di lingkungan pendidikan saja. Melainkan di lingkungan masyarakat juga dari ruang lingkup lingkungan anak akan mengetahui beberapa banyak hal permainan,bahasa,pergaulan dan kata namun sedikitnya anak usia dini sudah terpengaruh dengan lingkungan sebab faktor lingkunganya itu sudah orang orang yang dewasa. 

Jadi sebagai orang tua harus mengawasi dalam bergaul dengan orang orang masyarakat agar tidak meniru perilaku dan kata kata kasar yang sering diucapkan dalam lingkungan masyarakat. Tetapi anak usia dini sekarang sudah hampir punah dalam mempelajari,mengerti,memainkan permainan anak anak dulu serba modern. Anak sekarang itu sukanya yang instan instan. Makanan aja sekarang banyak yang instan apalagi permainan sekarang yang srba digital yang dapat disentuh. 

Anak dulu itu mainkan serba tradisional ramah lingkungan bahan bahan itu tidak jauh dari alam sekitar dan kalau musim penghujan sering hujan hujan sama bermain sepak bola itu rasanya luar biasa dan persahabatan anak kecil dulu tidak mengenal fisik , harta dan lainya menerima apa adanya. Permainan dulu itu ada patel lele,petak umpet, mancing.berenang di sungai dan lain lainya lah. Anak dulu itu tidak cocok bermain dengan barang selain teman sendiri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun