Mohon tunggu...
Bahitsa Al Badiyah
Bahitsa Al Badiyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Selamat Membaca dan Semoga bermanfaat!

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Kebiasaan yang Tidak Dapat Ditinggalkan Saat Menyambut Ramadhan

19 April 2021   08:15 Diperbarui: 19 April 2021   08:19 981
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

            Ramadhan merupakan bulan suci yang sangat dinantikan oleh setiap pribadi muslim diseluruh Dunia. Sehingga tak heran jika umat islam di setiap Negara melakukan tradisi yang berbeda-beda untuk menyambut datangnya bulan suci Ramadhan.

            Di Indonesia sendiri, identik dengan berbagai aktivitas yang sudah menjadi tradisi khas turun temurun yang masih dilakukan di bulan suci Ramadhan seperti ngabuburit, mudik lebaran dan lain-lain.

            Ternyata, tidak hanya Indonseia saja yang memiliki berbagai tradisi unik dalam menyambut bulan Ramadhan. Ada banyak tradisi yang dapat kita temui d Negara-negara lain yang mana tradisi tersebut tidak kita temui di Indonesia.

             Mari kita kupas tradisi unik apa saja yang di lakukan oleh Negara-negara tetangga dan khususya di Negara Indonesai sendiri. Beberapa tradisi unik menyambut Ramadhan di Indonesia:

1. Padusan

Padusan merupakan tradisi yang biasa dilakukan oleh masyarakat Boyolali atau Kelaten, sebelum masuknya bulan suci Ramadhan, untuk membersihkan diri satu hari sebelum puasa. Dilansir dari KOMPAS, tradisi padusan merupakan warisan leluhur. Padusan berasal dari kata adus (mandi).

Tradisi ini dilakukan untuk membersihkan jiwa dan raga agar siap menghadapi bulan suci Ramadhan. Pada zaman dahulu tradisi padusan hanya dilakukan sorang di diri di tempat yang sepih. Namun setalah berkembangnya zaman, pada saat ini padusan dilakukan secara beramai-ramai di kolam renang, maupun di mata air.

2. Punggahan

Punggahan merupakan tradisi masyarakat Sumatera Utara, yang dilakukan sebelum dimulainya puasa. Dilakukan dengan harapan mampu menaikkan derajat diri pada saat menjalankan ibadah di bulan Ramadhan.

Namun di daerah Batubara tradisi pungguhan dilakukan mulai 32 hari sebelum dari pertama Ramdahan yaitu dengan menyembelih kerbau. Pada umumnya pada saat pungguhan masyarakat akan membawa makanan dan berkumpul bersama di masjid untuk menyantap makanan tersebut bersama-sama.

Dilansir dari m.liputan6.com, tradisi ini masih dilestarikan hingga saat ini untuk menghormati tradisi yang sudah ada, tradisi pungguhan memiliki nilai-nilai kebaikan dalam kehidupan, terutama dalam kehidupan masyarakat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun