Mohon tunggu...
Baharudin Pitajaly
Baharudin Pitajaly Mohon Tunggu...

penikmat Kopi, peminat ikan Kakap

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menguak Tabir Operasi Para Agen Kolonialisme

13 Juni 2016   06:16 Diperbarui: 13 Juni 2016   09:20 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selain itu ada nama Mr. Amir Syarifudin Harahap yang juga berhaluan Sosialis pernah di PSI tapi kemudian ke PKI, menjabat Mentri dalam kebinet presidensial Sjharir, berposis terakhir sebagai Perdana Menteri, selain itu ada nama Prof. Dr. Soemitro Joyohadikusumo. Di usia ke-33, Soemitro pernah menjabat sebagai Menteri Perdagangan dan Perindustrian RI dan ikut mendirikan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Ia meraih gelar doktor di Nederlandse Economise Hogeschool, Rotterdam, Belanda pada tahun 1943 dengan disertasi berjudul Het Volkscredietwezen in de Depressie.

Dr. Soemitro juga bergabung dengan PSI yang di pimpin oleh Sjahrir. Dalam pertemuan dan kesepakatan antara pemerintah Indonesia zaman Suharto yang waktu itu di wakili oleh Dr. Soemitro, Prof. Sadli dan Emil Salim mewakili Pemerintah Indonesia dengan konglomerat Yahudi Rockeffer di Swiss, selain itu membahas Undang-Undang penanaman modal asing (UUPA) pada tahun 1967 yang drafnya di susun di Swiss dan di sahkan di parlemen Indonesia.

Dr. Soemitro sebagai mentri Negara Riset Indonesia pada tahun 1973-1978, kemudian di percayakan lagi mejabat Mentreri Keuangan RI zaman Orba. Soemitro juga memiliki hubungan yang erat dengan peristiwa PRRI/Permesta di Minahasa (red: Sulawesi Utara), menikah dengan perempuan Minahasa (Dora Marie Sigar) atas oprasi CIA. Dan sangat aktif dalam melakukan oprasi senyap sebagai agen ganda AS-Belnda dalam penyaluran senjata dan dana dari Singapur.

Selain itu kita akan menemukan orang semacam Chr Van der Plas adalah pejabat pemerintah Belanda yang di angkat menjadi Gubernur Jawa Timur. Memiliki kemampuan bahasa yang baik termasuk bahasa Daerah, Arab, Cina dan tentu bahasa barat. Memiliki hubungan yang sangat erat dengan CAI dan M16 otomatis berposisi sebagai agen ganda. Van der Plas-lah yang kemudian operasi memecah Muhammadiyah dari dalam.

Dengan cara menyusupkan kadernya kedalam tubuh organisasi Muhammadiyah seorang pemuda asal Aceh binaan langsung Van der Plas bernama Muhammad Basya Dahlan. Sebelum di susupkan Basya dahlan di kirim terlebih dahulu ke Saudi Arabia untuk belajar, yang waktu itu menjadi pusat gerakan Wahabi yang di sokong penuh oleh AS maupun Inggris. Setelah balik ke Indonesia, Basya Dahlan kemudian merekrut kader-kader muda Muhammadiyah, untuk memperkuat posisi tawarnya di internal. dan berlahan meracuni pemikiran kader muda Muhammadiyah dengan pemikiran Wahabi.

Karena kuatnya posisi Basyah Dahlan dan di dukung oleh kader muda Muhammadiyah, Basyah Dahlan megatur sekanario pecah belah dan menguasi Organisasi besar ini, akhirnya KH. Ahmad Dahlan pendiri Muhammadiyah kemudian menyingkir ke pelosok lereng Gunung Merapi untuk menghindari kejaran dan bentrok dengan Muhammadiyah versi Basya Dahlan yang berhaluan Wahabi. Akhir dari drama ini Muhammadiyah kemudian hari kenal menjadi dua dengan sebutan Muhammadiyah dalam penganut mazhab Syafi’iyah sehingga amalan dan pemahamannya pun sama dengan NU dan Islam tradisional lainnya. Dan Muhammadiyah luar yang di pimpin Basya Dahlan sebagai antek Wahabi dan agen.

Selain yang telah saya sebutkan di atas ada lagi agen Belanda yang sanggat tershor namanya ialah Prof. Dr. Snouck Hurgronje lahir tanggal 8 februari 1857 M di Oosterhout. Setelah lulus dari sekolah menengah di Breda. Dia belajar bahasa latin dan yunani untuk masuk Universita, pada juni 1874 dia berhasil menempuh ujian masuk universitas. Kemudian pada musim sedang tahun 1874 dia mendaftar ke fakultas teologi di Universitas Leiden Belanda, dan pada mei 1876 dia menempuh ujian kandidat dalam filologi klasik Yunani dan latin, lalu pada april 1878 ia mengikuti ujian kandidat dalam Teologi. Namun dia tetap menekuni filologi, dan pada September 1878 berhasil menempuh ujian Filologi Semit. Pada bulan November 1879 dia berhasil memperoleh gelar doctor.

Penganut Orentalisme yang satu ini cukup Unik pada tahun 1881 Snouck Hurgronje di tugasi sebagai pengajar Ilmu-ilmu keislama di sekolah calon pegawai di Hindia Timur yang bertempat di Lieden. Pada tahun 1884 Snouck Hurgronje berkesempatan mengunjungi Arab, tinggal Jedah kemudin ke Makkah pada 1885 dengan mengunakan nama samaran Andul Gafar. Dan sejak tahun 1889 Snouck Hurgronje memulai pekerjaannya sebagai penasehat Belanda dalam bahasa-bahasa timur dan syari’at Islam atas Pemerintah Kolonial.

Sepek terjang Snouck Hurgronje dalam perang Aceh jelas dia melakukan penelitian dan mencari apa sebab belanda tidak mampu mengalahkan Rakyat Aceh dalam pertempuran. "Belanda mulai memerangi Aceh dalam upaya menguasai daerah jajahannya sejak 1873. Perang berlangsung selama dua puluh tahun, namun tentara Belanda tak berhasil menaklukkan rakyat Aceh. Belanda menghadapi perlawanan rakyat yang sengit dalam tiap pertempuran. Rahasia perlawanan ini adalah padunya ulama dan pemimpin setempat. Snouck sangat paham hal ini dan melihat Islam sebagai penggerak paling kuat dalam jiwa kaum Muslim."

Snouck ingin menyerang dan meruntuhkan perlawanan ini dari akarnya. la belajar Islam, datang ke Mekah, dan pura-pura masuk Islam. Bahkan, untuk tujuan busuk ini, Snouck memakai nama Abdul Ghaffar. Dengan cara ini, Snouck bisa mengenal ulama-ulama Aceh yang berada di Mekah, seperti Syekh AI Habib Abdul Rahman Azh Zhahir. la membangun hubungan erat dengan orang-orang Indonesia di sana, khususnya asal Aceh, hingga tidak seorang pun dari mereka yang menganggap ia musu.

Kedatangannya ke Aceh pada tahun 1893 disambut hangat oleh kaum Muslimin. Ia dianggap sebagai bagian dari mereka karena di mana pun kaum Muslimin bersaudara. Hal ini makin diperkuat dengan kemampuan Snouck yang bisa bicara bahasa Arab dengan fasih. Mereka membantu segala keperluan Snouck dan memuliakannya sebagai tamu Muslim yang hidup di tengah keluarganya sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun