“Kamu tidak akan bisa menghapus korupsi. Kalau membasmi koruptor bisa. Dan itu akan terus sampai kamu mati perjuangannya.”
“Apa bedanya mas?”
“Kalau kamu nanti pingin bekerja di bidang itu, terus mau kamu seperti itu. Kamu tidak bisa makan.”
“Kok bisa?”
“Terus kalau tidak ada korupsi kamu mau kerja apa? Media massa mau jualan berita apa? DPR, KPK, ICW sama mahasiswa mau mengkritisi apa? Tidak ada demonstrasi berarti tidak ada demonstran. Lalu metromini ngangkut apa? Impianmu itu sama saja pingin jadi dokter tapi tidak ingin ada penyakit sehingga tidak ada orang sakit. Terus dokter ngobati siapa? Pingin jadi tentara tapi tidak ada yang dilindungi. Pingin jadi guru tapi tak berilmu.”
“Terus gimana mas?”
“Ya gak gimana-mana. Maksudmu bagus, tapi pengertianmu akan setiap sisi kehidupan kamu selalu merasa cukup. Sehingga jadi malas mikir secara menyeluruh.”
“Ruwet mas.”
“Mikir ngene ae ruwet. Tapi kamu pingin jadi orang yang ngurusin keruwetan sing rodok ruwet. Piye seh?”