Mohon tunggu...
Bagus Setyoko Purwo
Bagus Setyoko Purwo Mohon Tunggu... -

Jika untuk menulis saja perlu kemampuan, maka aku tuangkan kemampuan menulisku di kompasiana. Dan jika untuk jadi penulis aku di minta untuk konsisten menulis, mohon maaf jika tulisan-tulisanku tidak semestinya seperti penulis sungguhan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Doakan Pak SBY Untuk Indonesia

27 Maret 2012   17:32 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:23 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13328660662038877249

Sebagai rakyat yang tidak banyak mengerti hal-hal yang dianggap urgent dalam urusan negara, tentunya wakil-wakil kami, dan Bapak Presidenlah yang rakyat harapkan dapat memberikan keputusan-keputusan yang terbaik bagi keberlangsungan hidup di negeri tercinta. Ketidaktentuan kondisi negara setelah rakyat dengar dari mulut Bapak Presiden membuat rakyat geram dan menyala-nyala gobaran api ketidakpuasan atas kepercayaan yang telah di emban oleh Bapak Presiden beserta jajarannya. Sekiranya rakyat bisa melupakan penyebab-penyebab yang membuat hidup ini justru semakin tidak karuan dan kehilangan arah - alangkah mulianya rakyat sudi mendoakan PAK SBY UNTUK INDONESIA: Rabbi yassir wa sahhil wa laa tu'assir yaa muyassir Ya Tuhan, Engkaulah Maha Pembuat Segala Rekayasa atas hidup kami ini. kami mohon dengan saya takdirkanlah kami pada rekayasa-rekayasaMu yang membuat hidup kami bahagia, sejahtera, damai, dan barokah di dunia dan akherat. Ya Tuhan, Engkaulah Maha sebaik-baiknya pemberi kebaikan pada Hamba-hambaMu.. Berikanlah limpahan kebaikan kepada Bapak SBY sebagaimana kami memahami bahwa kebaikan itu selalu mendatangkan kemanfaatan bagi siapa saja dan juga rakyatnya. Ya Tuhan, Engkaulah Maha Pelindung dan pencegah dari segala ketidakbaikan pada hamba-hambaMu. Lindungilah Bapak SBY dan pemerintahan jilid II dari segala macam kepentingan-kepetingan yang menjadikan diri mereka lupa kemahaKuasan Engkau, lupa cita-cita luhur sebagaimana yang tertulis dalam pembukaan UUD 1945 Ya Tuhan, Engkaulah pemilik segala kebaikan pada hamba-hambaMu. Kami ini rakyat yang tidak mempunyai harapan apa-apa atas ketidakberdayaan kami yang dari hari ke hari semakin di perkecil posisi kami karena kami sama sekali tak kuasa menahan betapa pedihnya Tugas kenegaraan yang di emban oleh Bapak Presiden dan kabinet jilid II. Kami mohon agar Engkau berikan kelapangan di hati kami untuk selalu bisa sewaktu-waktu memberikan maaf atas pelanggaran-pelanggaran yang mereka di kemudian hari kami mengetahuinya sebagai dosa besar kepada publik. Ya Tuhan, Engkaulah Maha pengabul segala cita-cita hamba-hambaMu. Kami memahami kesungguhan Bapak SBY beserta kabinet jilid II untuk menata negara ini menjadi lebih baik dan sangat baik lagi. Bagi kami, ukuran baik dan menjadi kondisi yang lebih baik lagi adalah kami merasa mempunyai harapan hidup yang tidak was-was, aman dari segala bentuk kejolak perekonomian, terlidungi dari segala macam penganiyaan, dan kebutuhan kami betul-betul menjadi perioritas kerja Bapak SBY dan kabinet jilid II. Jika memang kondisi itu belum bisa sepenuhnya tercapai, kami hanya berharap Bapak SBY berempati dengan kondisi kami, keterpurukan kami yang sering dijadikan jargon kampanye partai-partai yang tidak bertanggung jawab sepenuhnya. Ya Tuhan, Yang Maha Mendengar, Maha Melihat, dan Maha Bijaksana. Kami mohon sepenuhnya kepada Mu akan kemahabaikanMu yang tak terbatas. Jangan jadikan anak-anak cucu kami, penerus bangsa ini, pewaris tunggal asset negeri ini dan pengayom bumi nusantara ini, menjadi pribadi-pribadi yang tidak menunjukkan keseriusan dalam menangani urusan bersama, menjadi lemah lembut karena upaya menutupi ketidak sanggupannya mengatasai masalah-masalah bersama, menjadi kejam dalam balutan kesantunan yang mempesona, dan menjadi tidak berarti apa-apa keberadaannya karena ambisi pribadi dan kelompok yang bercokol di hatinya. Ya Tuhan, Kami mohon jangan buat kami menjadi sangat benci yang berkepanjangan pada setiap keputusan-keputusan wakil-wakil kami di parlemenet, pada presiden SBY dan kabinet jlid II- kami tahu bukanllah kebencian yang dapat menyadarkan kekeliruan, namun karena kami berlapang dada atas upaya-upaya keras mereka. Biarlah pak SBY bercerita panjang lebar atas kemeluk dalam dirinya- goncangan-goncangan mentalnya, kami rakyat siap mendengarkan cerita-cerita bapak Presiden, baik ketika kami kesal, perut kami lapar, atau sehabis kami membaca surat penghentian sementara bekerja. Toh kami sampai kapan pun tetap rakyat yang lebih leluasa bercerita kepada Tuhan, semau kami dan sepuas kami- persoalan apakah kami menceritakan wakil-wakil rakyat atau bapak presiden - Tuhan menyukai cerita kami itu... Amin..Ya mujiba sailin..... Bagus Setyoko Purwo Bekasi, 28 Maret 2012

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun