Mohon tunggu...
Bagus Andriyanto
Bagus Andriyanto Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Mahasiswa

Hanya untuk mengisi waktu luang

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Mengulas Bahasa Sastra di Dalam Media

28 Oktober 2022   08:46 Diperbarui: 28 Oktober 2022   09:03 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : Pixabay.com

Apa sih Bahasa, Sastra dan Media itu???

Disini saya akan memaparkan sedikit mengenai bahasa, sastsa dan media.

Bahasa dan sastra merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan, dengan begitu suatu bentuk karya seni yang menggunakan bahasa sebagai media untuk menyampaikannya.

Bahasa digunakan sastrawan untuk menyampaikan ide atau gagasan melalui bahasa itu sendiri dan disebarluaskan kepada masyarakat.

Mengingat bahasa sebagai bahan utama sastra, maka untuk memahami karya sastra penguasaan bahasa mutlak diperlukan.
Media adalah perantara pesan.

Keyakinan ini dapat dilakukan secara sembunyi-sembunyi atau terang-terangan. Peristiwa dan hal-hal yang dianggap penting, menarik dan unik dapat dengan mudah dipublikasikan melalui perantara media. Sastra tidak terkecuali.

Media umumnya dibagi menjadi tiga bidang: media cetak, media elektronik, dan media online. Ketiganya memberikan informasi terkini dan bermakna.Kemajuan teknologi telah memudahkan masyarakat untuk memperoleh informasi secara cepat dan akurat. 

Kita tidak perlu mencari melalui buku puisi untuk menemukan puisi. Dengan berselancar di internet, saya hanya butuh beberapa menit untuk mendapatkan naskah puisi tersebut, karena selama jaringan internet terhubung, kita bisa mengakses internet di mana saja.

Karya sastra yang diterbitkan oleh media massa tentu bukan karya orisinal. Harus ada proses untuk memilih karya yang layak dipublikasikan. Hal ini dilakukan untuk menjaga kualitas tulisan yang dimuat di media. Setiap media massa ingin terlihat berharga di mata dunia. 

Media massa memilih dengan sangat hati-hati tulisan dan karya mana yang akan disiarkan atau diterbitkan.
Bahkan ada jurnal sastra khusus yang masih ada sampai sekarang. Jurnal ini bersaing dengan jurnal lain yang tidak memuat karya sastra secara lengkap, bahkan yang tidak memuat karya sastra. Bersaing dengan jurnal non-sastra yang sudah memiliki pembaca yang terkenal dan setia.

Media yang menggantikan sastra sebagai sorotan utama adalah media massa. Media yang berusaha menggantikan karya sastra sama terkenalnya dengan media yang tidak memuat karya sastra sama sekali. Media ini memiliki pembaca setia. Karena masih ada orang yang ingin membaca karya sastra. Bukan hanya penulis, tetapi juga pembaca umum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun