Mohon tunggu...
Bagas Kurniawan
Bagas Kurniawan Mohon Tunggu... Biotechnologist and Food Technologist

Konsultan Manajemen Mutu dan Keamanan Pangan. Penulis Artikel. Berbagi ilmu dengan cara santai. Blog pribadi: https://www.nextgenbiological.com/ Email: cristanto.bagas@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Bagaimana Bioteknologi "Mengubah" Makanan Kita ?

4 Oktober 2025   12:07 Diperbarui: 4 Oktober 2025   13:31 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi sarapan dengan steak daging sapi | Sumber gambar: Tim Toomey/unsplash.com

Teknologi pengeditan gen seperti CRISPR-Cas9 merevolusi cara kita memodifikasi tanaman pangan. Alih-alih menyisipkan gen dari spesies lain seperti pada GMO tradisional, CRISPR memungkinkan pengeditan langsung pada bagian gen tertentu tanaman. Ini membuat proses lebih cepat, lebih presisi, dan cenderung lebih dapat diterima secara etis maupun regulatif.

Contohnya, Jepang telah mengembangkan Tomat GABA, hasil editing gen yang mengandung lebih banyak asam gamma-aminobutirat (GABA), senyawa yang membantu menurunkan tekanan darah. Contoh lain adalah Golden Rice, yang mengandung provitamin A untuk mencegah kebutaan akibat defisiensi vitamin di negara berkembang.

Menurut Nature Biotechnology (2021), penggunaan CRISPR dalam pemuliaan tanaman bisa mempercepat waktu pengembangan varietas baru hingga 3 kali lipat dibanding metode konvensional. Ini sangat penting dalam konteks perubahan iklim, di mana ketahanan tanaman terhadap kekeringan dan suhu ekstrem menjadi krusial.

Bioproses Mikroba Jadi Pabrik Pangan

Fermentasi bukan hal baru dalam dunia makanan, kita sudah mengenalnya lewat produk seperti tempe, keju, dan yogurt. Namun, fermentasi presisi membawa konsep ini ke level yang jauh lebih canggih. Mikroorganisme seperti yeast dan bakteri dimodifikasi secara genetik agar dapat memproduksi protein spesifik yang identik dengan protein hewani.

Perusahaan seperti Perfect Day menciptakan protein susu dari mikroba, tanpa melibatkan sapi. Demikian juga The Every Company memproduksi protein telur dari proses fermentasi. Hasilnya adalah bahan makanan yang memiliki profil rasa, fungsi, dan nutrisi yang identik dengan produk asli, namun lebih ramah lingkungan.

Menurut laporan BCG & Blue Horizon (2021), industri fermentasi presisi diprediksi mencapai nilai USD 36 miliar pada 2030. Teknologi ini menjanjikan bukan hanya dari sisi keberlanjutan, tetapi juga ketahanan rantai pasok protein global.

Manfaat Penerapan Bioteknologi Pangan

Penerapan bioteknologi dalam sistem pangan membawa sejumlah manfaat signifikan:

1. Peningkatan Nilai Gizi
Produk bisa dirancang untuk mengandung zat gizi tertentu yang dibutuhkan oleh populasi---seperti zat besi, asam amino esensial, atau vitamin A.

2. Efisiensi Produksi
Dengan memanfaatkan mikroba atau kultur jaringan, produksi tidak lagi bergantung pada musim, iklim, atau kondisi geografis tertentu.

3. Pengurangan Dampak Lingkungan
Dari air hingga emisi karbon, produk bioteknologi memiliki jejak ekologis yang jauh lebih kecil dibanding metode konvensional.

4. Keamanan dan Ketelusuran
Dengan proses produksi yang terkendali, risiko kontaminasi atau patogen bisa dikurangi. Ditambah dengan teknologi blockchain, rantai pasok pangan jadi lebih transparan.

Tantangan dan Kontroversi yang akan Dihadapi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun