Mohon tunggu...
Bagas Eko Bramantyo
Bagas Eko Bramantyo Mohon Tunggu... SEO Content Writer

Sarjana Ekonomi dari Universitas Gunadarma yang memiliki minat tinggi dalam menulis dan ketertarikan kuat dalam dunia pasar modal.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Passive Income Apa Saja yang Bisa Dicoba? Ini Pilihannya

10 Juli 2025   08:38 Diperbarui: 10 Juli 2025   08:38 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi sedang menghitung pendapatan dari passive income.

Membangun keuangan yang stabil, sebaiknya tidak hanya bergantung pada gaji bulanan. Banyak orang kini mulai mencari sumber pendapatan tambahan yang bisa terus mengalir tanpa perlu bekerja aktif setiap hari. Konsep inilah yang dikenal dengan istilah pendapatan pasif. Tapi, sebenarnya passive income apa saja yang bisa dijalankan oleh masyarakat umum, bahkan oleh pemula?

Passive income sendiri adalah penghasilan yang diperoleh secara berkelanjutan dari aset atau aktivitas yang tidak membutuhkan kehadiran langsung. Meskipun membutuhkan effort di awal, baik itu dari segi modal, pikiran, atau tenaga, tapi jika sistem sudah terbentuk, penghasilan bisa terus mengalir dengan rutin.

Jenis-Jenis Passive Income

1. Investasi Saham

Salah satu sumber pendapatan pasif yang paling umum dan potensial adalah investasi saham. Dengan membeli saham dari perusahaan terbuka, seseorang berpotensi mendapatkan keuntungan dari dua arah, yaitu dividen dan capital gain.

Dividen adalah pembagian keuntungan perusahaan kepada pemegang saham, sementara capital gain diperoleh saat menjual saham dengan harga lebih tinggi dari harga beli.

Bagi yang masih awam, penting untuk mempelajari pemahaman dasar saham untuk investor pemula, seperti definisi saham, cara kerjanya, hingga tips memilih saham, agar bisa mengambil keputusan investasi dengan bijak.

2. Menyewakan Properti

Membeli properti untuk disewakan adalah salah satu cara membangun pendapatan pasif yang cukup stabil. Entah itu kos-kosan, apartemen, atau rumah kontrakan, semuanya berpotensi menghasilkan pendapatan rutin setiap bulan.

Meskipun memang membutuhkan modal awal yang cukup besar, nilai properti biasanya akan naik dari waktu ke waktu, sehingga bisa memberi keuntungan ganda, yaitu dari sewa dan apresiasi nilai aset.

3. Menyewakan Barang atau Aset

Bagi yang belum siap berinvestasi properti, opsi menyewakan barang bisa menjadi alternatif. Kamera, drone, motor, bahkan peralatan musik bisa disewakan kepada orang lain. Pemeliharaan barang tetap dibutuhkan agar aset tidak rusak, namun secara umum jenis passive income ini tidak memerlukan waktu setiap hari untuk pemeliharaannya.

4. Royalti dari Karya Digital

Era digital membuka peluang baru untuk mendapatkan pendapatan pasif dari karya digital. Mulai dari penulisan e-book, membuat musik, desain grafis, hingga foto stock bisa menjadi sumber penghasilan pasif yang terus mengalir. Platform seperti Amazon, Shutterstock, atau Spotify memungkinkan kreator mendapatkan bayaran setiap kali karya mereka digunakan atau diunduh.

Modal awalnya adalah kreativitas dan konsistensi. Sekali karyanya dirilis dan tersebar, potensi pemasukan bisa berlangsung dalam jangka panjang, terutama jika karya tersebut relevan dan banyak dicari orang.

5. Membuka Toko Online dengan Sistem Dropship

Berbeda dengan toko konvensional, dropship tidak mengharuskan penjual menyimpan stok barang. Penjual hanya perlu memasarkan produk dari supplier, dan ketika ada pesanan, pihak supplier yang akan mengurus pengiriman. Ini menjadikan model bisnis dropship relatif ringan dan cocok dijadikan sebagai sumber passive income tambahan.

Menentukan Passive Income yang Cocok

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun