Mohon tunggu...
Bagas Ardika Prakasa
Bagas Ardika Prakasa Mohon Tunggu... Lainnya - Siswa SMA

Be yourself

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Dilema akan Pembukaan Pembelajaran Tatap Muka

30 Maret 2021   15:48 Diperbarui: 30 Maret 2021   15:52 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Itu alasan vaksinasi terhadap guru dan tenaga pendidik sangat penting dilakukan agar terciptanya pembelajaran tatap muka kembali di satuan pendidikan manapun yang ada di Indonesia.

Nadiem pun sebelumnya bersikeras untuk membuka sekolah tatap muka pada bulan Juli setelah vaksinasi guru. Alasan lain, jika pembukaan sekolah di tengah pandemi terutama di negara kita sudah sangat terlambat. 

Tertinggal jauh oleh negara di Eropa yang telah melangsungkan opsi pembelajaran tatap muka lebih cepat. Di China saja yang notabene sebagai negara yang disinyalir pertama kali ditemukannya virus ini, sudah membuka opsi tatap muka di sekolah. 

Bahkan negara Indonesia, tertinggal selangkah oleh negara tetangga semacam Malaysia dan Singapura yang sekolahnya telah dibuka lebih dahulu walaupun di tengah pandemi seperti ini. 

Masih dengan peraturan yang sama, negara-negara tersebut telah memberlakukan protokol kesehatan yang ketat jika ingin sekolahnya kembali dibuka. Dan pemerintah disana memutuskan keputusan tersebut secara cepat dan tepat namun dengan persiapan yang matang pula.

Alasan tersebut yang membuat Nadiem Makariem bersikukuh untuk segera membuka opsi pembelajaran tatap muka di satuan pendidikan. Bukan tanpa sebab, ia menyebut jika terlalu lama di rumah dan melaksanakan pembelajaran jarak jauh (PJJ)/daring, motivasi dan semangat siswa dalam belajar akan luntur dan bisa menyebabkan kebosanan. 

Ia mengetahui jika para siswa kebanyakan langsung melihat gawainya untuk memulai belajar, namun itu tidak salah kita tidak bisa jauh dari yang namanya teknologi, akan tetapi seharian penuh malah kita mampu menatap layar gawai hanya untuk kesenangan pribadi tanpa memikirkan waktu dan lingkungan sekitarnya. Itulah vaksinasi guru dan tenaga pendidik mesti disegerakan, pemerintah menargetkan sekitar 5 juta guru disuntik vaksin Covid-19 hingga akhir Juni 2021. Pembukaan sekolah setelah vaksinasi guru dan dan tenaga kependidikan rampung, bersifat wajib.

Persetujuan orang tua pun sangat diperlukan untuk keberlangsungan terciptanya pembelajaran tatap muka ini. Meski rencana ini sudah dicanangkan pemerintah di bulan januari lalu, namun tidak terealisasi sebab banyak orang tua yang tidak mengizinkan anaknya untuk bepergian ke luar rumah termasuk sekolah tatap muka. 

Tetapi siswa pun sudah merasakan bosan belajar jarak jauh seperti ini, mereka menginginkan sekolah kembali sekedar selain untuk bertemu dengan teman-temannya. 

Bisa disebut jika tahun ini adalah salah satu libur sekolah terpanjang yang dialami semua siswa sekolah. Mendikbud memaklumi keputusan orang tua saat itu, peranan mereka sangat penting agar anaknya merasa aman saat bersekolah kembali secara normal. 

Dan sekarang pemerintah meyakini bahwa protokol kesehatan di sekolah sudah diterapkan secara ketat dengan persiapan matang ditambah dengan berlangsungnya vaksinasi guru sampai saat ini. Diharapkan pembelajaran tatap muka dapat dilaksanakan pada bulan Juli tanpa adanya rasa kekhawatiran dari para orang tua siswa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun