Mohon tunggu...
Bachtiar RP
Bachtiar RP Mohon Tunggu... Wiraswasta - kegiatan sehari-hari sebagai guru bimbingan belajar di Ananda Ceria, aktifitas lainnya menulis buku dan artikel.

Freelance

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Ksatria di Tapal Batas #3 (Persiapan Sertijab)

29 Juni 2021   09:42 Diperbarui: 29 Juni 2021   09:57 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Markas Komando Grup-2 Kandang Menjangan, Kartosuro (dokpri)

Bintang pun melangkah menuju pintu rumahnya dengan penuh debaran rindu yang semakin mendekat semakin terasa. Hingga saat akan membuka pintu rumahnya tangan Bintang terasa getaran kegugupannya. Dalam waktu bersamaan Melati menyalakan lampu ruang tamu dan membuka pintu rumahnya. Serta langsung mencium tangan Bintang saabil berucap, "Selamat datang ayah, maaf bunda ngga bisa jemput."

"Ngga papa bunda, tandi ayah diantar sama Slamet, kebetulan pas lagi piket." jawab Bintang sambil memeluk dan mencium kening istrinya.

Kemudian Bintang membawa tas ransel dan kopernya ke dalam rumah terus menutup pintu. Setelah meletakkan tasnya di kursi, Bintang pun segera melepaskan sepatunya, sambil bertanya, "Yudha gimana bunda, dah bisa bobo?"

"Iya sempet direwel, tapi habis minum susu 2 botol baru bisa bobo.  Ayah mandi dulu aja, tadi dah bunda rebusin air, nanti bunda siapin kopinya ya." ucap Melati sambil menyiapkan baju ganti buat Bintang.

 "ok bunda yang cantik." jawab Bintang yang segera bangkit, sambil menggandeng Melati menuju kamar mandi. Saat mendekati pintu kamar mandi, Bintang segera berucap lirih, "kita mandi bareng ya".

Melati yang terkaget dengan ajakan Bintang pun hanya mampu terdiam, terlebih ketika bintang mulau mencium dan mengigit daun telinganya dengan lembut dan terus bergerak menyusuri lehernya yang jenjang. Lalu dengan  yang semakin kuat, lidah Bintang mulai menyusuri bbir Melati, diikuti lengan bintang yang semakin kencang mendekapnya dan menekan payudara Melati ke dadanya. Melati yang semakin hanyut dan terbakar gairahnya pun mulai membalas setiap setuhan Bintang dengan lenguhan yang membuat Bintang semakin bergairah.

Melati pun mebiarkan ketika Bintang mulai melepaskan pakaian mereka selmabar demi selembar, hingga keduanya sudah polos tanpa selembar benang yang menempel.  Bibir Bintang yang terus bergerak turun menyusuri payudara, telah membuatnya Melati semakin tenggelam dalam gelombang gairah. Dan serbuan gairah primitif ini semakin membuatnya berhasrat untuk segera menyatukan tubuhnya dengan bintang suaminya. Saat ini juga!

Mengetahui istriya sudah mulai terbakar garirahnya, Bintang pun segera mengangkat tubuh istrinya dan menyandarkannya pada tembok kamar mandi. Setelah memberikan setuhan-setuhan erostis dan sugestif pada titik-titik peka tubuh melati. Bintang pun mulai mengangkat dan menyatukan tubuhnya ke dalam tubuh melati.erangan penuh kenikamatan yang keluar dari bibir melati pun semakin kuat seirirng dengan irama gerakannya, yang semakin lama semakin cepat. Hingga klimaksnya ditandai dengan lenguhan mereka  bersamaan semburan energi kehidupan yang membasahi tubuh paling intim dari Melati.

Diiringi dengan senyuman dan ciuman kecil, Bintang dan melati saling membisikan cinta abadi mereka. Setelah debaran jantung dan tarikan napas mereka kembali normal. Maka, Bintang dan melati pun mandi bersama dengan saling bergantian menyabuni tubuh mereka.

Mabes TNI di Cilangkap, Jakarta Timur, Panglima TNI Jenderal TNI Muhammad Fajar Gumilar langsung memimpin rapat mendadak bersama;  Jenderal TNI (Purn) Robertus panjaitan (Menhan), Jenderal  Pol Joko Prasojo (Kapolri), Jendral TNI Benyamin Ali Nasutuion (Ksad), Marsekal TNI Taufiqurahman Djaelani (Ksau) dan Laksamana TNI Robert Samuel Tendean (Ksal). Kepala BIN LetJend TNI (Purn) Sandhi Notonagoro. Kejadian kemarin sore cukup mengaskan perintah pembentuk pasukan pelaksana khusus yang bertugas di wilayah perbatasan, sebagaimana perintah Presiden Bagus Wicaksana.

Penegasan dari Menkopolhukam Jenderal TNI (Purn) Teguh Priambodo untuk mempercepat proses pembentukan pasukan pelaksana khusus menjadi skala prioritas. Dan diharapkan dalam 24 jam sudah terbentuk format dari pasukan pelaksana khusus tersebut. Sehingga Presiden Bagus Wicaksana dapat segera betemu langsung dengan komanadan pasukan tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun