Mohon tunggu...
Bachri.
Bachri. Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswa Community development

Dilahirkan dimasa krisis, besar dimasa Pandemi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Corporate Sosial Resphonesibility (CSR) dalam Perspektif Al-Qur'an dan Hadis

5 Desember 2020   00:27 Diperbarui: 29 April 2021   08:43 1428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
CSR menurut Al-Qur'an dan Hadits. | pexels

Corporate Social Responsibility atau kita sering kali menyebutnya CSR adalah sebuah pendekatan bisnis yang berkelanjutan serta memberikan kontribusi dalam bidang ekonomi, sosial dan lingkungan sekitar.

Sebelum lebih lanjut membahas CSR perspektif Al-Qur'an dan Hadis, alangkah baiknya kita mengetahui terlebih dahulu secara menyeluruh tentang CSR ini. Setelah itu kita akan melihat sudut pandang Al-Qur'an dan Hadis terhadap CSR, apakah suatu keharusan yang dianjurkan di Al-Qur'an dan Hadis, atau malah bertentangan dengannya.

Telah kita ketahui bersama Corporate Social Responsibility atau CSR, sederhananya adalah tanggung jawab sosial perusahan terhadap masyarakat sekitar khususnya, dan lingkungan daerah perusahaan itu berdiri. Sekarang apa tanggung jawab perusahaan terhadap masyarakat sekitar, tentunya tidak jauh dari bidang ekonomi yakni terjaminnya kesejehteraan masyarakat sekitar atas rasa bentuk tanggung jawab perusahaan terhadap masyarakat. 

Salah satu bentuk tanggung jawab perusahaan terhadap masyarakat sekitar yakni pemberdayaan masyarakat, AMDAL dan berkelanjutan. Pemberdayaan disini yakni menjamin masyarakat sekitar perusahaan mendapat pekerjaan, sekurang-kurangnya setiap keluarga mendapat penghasilan tiap harinya.

Dengan cara apa?

Misal:
1. Merekrut masyarakat sekitar untuk bekerja di perusahaan dimana perusahaan itu berdiri.
2. Melakukan pelatihan skill ketrampilan dan kerajinan.
3. Memberdayakan potensi alam sekitar, sehingga dapat berguna dengan efektif, dan tentunya masih banyak cara lagi.

Tindakan selanjutnya yang akan dilakukan perusahaan adalah mengirim beberapa orang yang ahli dalam hal pemberdayaan untuk terjun langsung kemasyarakat. Dimana orang-orang ini yang akan mengajak masyarakat untuk berkreasi dalam berbagai bidang, dengan hasil akhir terciptanya kesejahteraan. 

Baca: CSR dan Solusi Permasalahan Listrik Desa

Diatas adalah uraian singkat tenteng CSR, selanjutnya akan dibahas CSR perspektif Al-Qur'an dan Hadis.

A. Perspektif Al-Qur'an

Dalam Al-Qur'an sendiri banyak ayat-ayat yang menunjukkan pemberdayaan masyarakat dalam perspektif Al-Qur'an. Yang mana hal ini adalah salah satu tujuan dari CSR.

Salah satunya ayat Al-Qur'an surat Al-Baqarah ayat 30 dibawah ini:

Artinya: Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui".

Ayat ini diawali dengan kata bisa diartikan dengan kaca mata pengembangan masyarakat sebagai sebuah planning/proyek/rencana, yang dibuat oleh tuhan. Setelah terciptanya sebuah planing/proyek/rencana, sang khalik tidak mengambil keputusan sendiri. Dia(tuhan) mencontohkan kepada manusia untuk selalu discusing/musyawarah, termaktup pada kata setelahnya .

Dari uraian diatas, CSR dalam melalukan pemberdayaan tentulah melakukan sebuah rencana/proyek pemberdayaan. Setelahnya melakukan diskusi kepihak-pihak yang dianggap cukup mampu untuk melakukan pemberdayaan, barulah sebuah progam CSR tentang pemberdayaan masyarakat dilaksanakan.

Sudah jelas bukan, bahwa CSR dalam perspektif Al-Qur'an bisa terjadi dan terwujud. Bahkan mencapai hasil yang cukup memuaskan dalam melakukan salah satu program CSR yakni pemberdayaan masyarakat.

B. Perspektif Hadis

Rasulullah SAW juga bersabda, "Jika seorang muslim berjalan memenuhi keperluan sesama muslim, itu lebih baik baginya daripada melakukan tujuh puluh kali thawaf di Baitullah."

CSR dalam perspektif Hadis diatas sangatlah jelas bila kita tinjau dari tujuan CSR tentang pemberdayaan masyarakat. Dalam hal ini hadis diatas menunjukkan keutamaan kebersamaan dalam mencapai tujuan sesama Muslim dalam hal kebaikan, dari pada beribadah untuk kepentingan dirinya sendiri.

Jika kita membaca kembali Hadis diatas tertulis "keperluan sesama muslim", sama persis dengan tujuan didirikannya CSR yakni bentuk tanggung sosial perusahaan terhadap masyarakat sekitar. Apa tujuannya selain untuk pemberdayaan masyarakat sehingga tercapai kesejahteraan.

C. Kesimpulan

Sangatlah kompleks jika kita berbicara mengenai CSR dalam perspektif Al-Qur'an dan Hadis, keduanya sama-sama menunjuk kan keterkaitan dalam hal kebaikan seperti tujuan utama CSR yakni membawa angin segar kepada masyarakat sekita dalam bentuk pemberdayaan masyarakat, perbaikan sosial dan alam yang berkelanjutan.

Pada dasarnya antara Al-Qur'an dan Hadis adalah satu kesatuan yang tak dapat terpisahkan, kedua-nya berisi kebaikan bagi mahluk dibumi ini. Sangatlah mustahil dikehidupan dunia ini kita melepas keduanya, apalagi dalam hal berderma seperti tujuan CSR.

Referensi:

  1. https://tafsirweb.com/290-quran-surat-al-baqarah-ayat-30.html
  2. http://jlokowor.blogspot.com/2013/05/pengembangan-masyarakat-dalam.html?m=1
  3. https://www.gustani.id/2012/11/corporate-social-responsibility-csr.html?m=1

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun