Mohon tunggu...
Herman Wahyudhi
Herman Wahyudhi Mohon Tunggu... Insinyur - PNS, Traveller, Numismatik, dan Pelahap Bermacam Buku

Semakin banyak tahu semakin tahu bahwa banyak yang kita tidak tahu. Terus belajar, belajar, dan belajar.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

"Kutukan" Gerbang 23, 24, 25, dan 26.

5 Mei 2018   18:14 Diperbarui: 5 Mei 2018   18:26 509
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gate 16 (dok. pribadi)

Kutukan dalam tulisan ini bukan berkaitan sesuatu yang seram tetapi lebih kepada menegangkan.  Mengapa menegangkan?  Karena ini berkaitan dengan uang, waktu, dan masa depan.  Gerbang yang saya maksud dalam tulisan ini adalah Gerbang penerbangan Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang.

Pertama kali saya mengalami gerbang "kutukan" ini saat akan terbang dengan Garuda Indonesia Airways menuju Lombok.   Saya agak terheran-heran karena di tiket pesawat tercetak Gate 26.  Padahal sebelumnya tak pernah lebih dari Gate 16.   Ternyata saaat itu Gate 26 baru saja difungsikan.

Astaga, jauhnya Gate 26 tersebut.  Saya terpongoh-pongoh dari eskalator dari lantai atas ke lantai bawah menyusuri koridor mulai Gate 12.  Jarak tempuhnya sekitar 20 menit.   Itupun saya melangkah dengan cepat.  Ketika sampai di Gate 26 sebagian penumpang sudah mulai  boarding.   Waduh, belum sempat ke toilet.   Baju jadi basah dengan keringat dan napas tersegal-segal.  Tapi tak apa yang penting saya tidak terlambat.  

Nah, ada kejadian lucu waktu di pesawat.  Saya satu penerbangan dengan teman satu ruangan bernama Jo.  Saya lebih dulu memesan tiket, Jo belakangan.   Saya berpikir Jo sudah duduk di kursinya (entah kursi berapa?  Saya tak sempat tanya karena handphone keburu dimatikan).  Penerbangan menuju Bandara Praya Lombok berjalan lancar. 

Saat di dalam Bandara Praya Lombok saya aktifkan handphone.  Ada beberapa pesan SMS dan WhatsApp (WA) yang masuk.  Tapi yang bikin saya kaget sekaligus geli adalah WA dari Jo, kalau ia tak jadi berangkat karena ketinggalan pesawat.  Sialnya tiketnya kelas promo, jadi hangus deh. 

Belakangan saya tahu Jo sudah sampai Bandara.  Ia masih tenang-tenang saja ketika check in.  Namun kaget begitu tahu dapat Gate 26.  Tubuhnya yang rada gemuk harus berjuang mencapai gate.  Sayang sampai di Gate 26 ternyata pintu pesawat sudah ditutup dan siap-siap untuk take off.  Jo adalah salah satu korban gerbang "kutukan" itu.

Kutukan? Ya, memang.  Bikin orang-orang yang datang pada mengutuk gerbang yang tak bersalah itu.

"Huh, kenapa sih Gate 26 mesti jauh-jauh amat.  Kenapa tidak di Gate 11 atau 12 saja," gerutu seorang penumpang.

"Cape tau, pagi-pagi begini sudah disuruh lari," ujar ibu-ibu sambil ngos-ngosan.

Saya beberapa kali dapat gerbang "kutukan" ini terutama saat berangkat menuju Lombok, Solo, atau Semarang.   Kasihan orang yang sudah tua harus berlari-lari mengejar pesawat.  Untung saat ini sudah mulai banyak tersedia mobil golf untuk mengantar penumpang.

Selain itu, di Gate 23 dan seterusnya, kurang entertainment.  Beda dengan Gate dibawah 20.  Banyak tempat makan dan nongkrong.  Gate 23 cs terlihat lebih sepi.  Untungnya di ruang tunggu Gate 25 ada sedikit hiburan.  Ada taman bermain untuk anak-anak.  Jadi penumpang yang bawa anak tinggal mengawasi saja anak-anak mereka bermain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun