Mohon tunggu...
Herman Wahyudhi
Herman Wahyudhi Mohon Tunggu... Insinyur - PNS, Traveller, Numismatik, dan Pelahap Bermacam Buku

Semakin banyak tahu semakin tahu bahwa banyak yang kita tidak tahu. Terus belajar, belajar, dan belajar.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Ajinomoto, Bahagia itu Sederhana

8 Maret 2017   22:31 Diperbarui: 8 Maret 2017   22:49 835
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Belakangan ini banyak isu tak bertanggung jawab (hoax) beredar di masyarakat bahwa produk Ajinomoto mengandung babi. Isu ini cukup meresahkan masyarakat. Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Komestika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) pada Jum’at (30/12/2016) menyatakan bahwa produk MSG Ajinomoto, Masako, Tepung Bumbu Sajiku, dan Saos Tiram Saori, berdasarkan hasil laboratorium dari sampel pasar yang menggunakan metode real time PCR juga menguatkan hasil audit yang telah dilakukan sebelumnya yaitu tidak terdeteksi adanya kandungan babi dalam produk tersebut.

PT. Ajinomoto juga telah mendapatkan Sertifikat Halal MUI Nomor : 00060008910908 yang berlaku hingga tanggal 24 November 2017. Setiap dua tahun, sertifikat halal ini diperpanjang. Selain itu untuk menjaga kesinambungan proses produksi halal sesuia dengan ketetuan LPPOM MUI, Ajinomoto menerapkan Sistem Jaminan Halal (SJH) yang mulai diberlakukan sejak 2005. Komite Halal yang dibentuk perusahaan baik di kantor pusat Jakarta maupun di pabrik di Mojokerto untuk memastikan terjaganya pelaksanaan SJH.

Selain itu, Kompasianer dan masyarakat bisa mengecek kehalalan suatu produk melalui situs www.halalmui.org maupun melalui aplikasi “Halal MUI” di smartphone berbasis Blackberry 10, Android, dan iOS.

Aplikasi
Aplikasi
Home Sweet Home

Jadi saat berkumpul di rumah, saya menyempatkan diri untuk membuat kentang goreng ini. Feel like going back home.  Ingat saat berkumpul di Samarinda tiga puluh tahun lalu. Saat kami bersama-sama menyantap hidangan kentang goreng yang saya buat. Ada Bapak, Ibu, dan kedua adik saya. Tak ada namanya gadget atau siaran televisi, yang ada hanya suara radio memutarkan lagu-lagu. Masa lalu yang indah.

Dan kali ini saya menikmati kentang goreng bersama isteri dan anak-anak tercinta. Sambil mendengarkan lagu dari MP3 Player dan bercerita kegiatan apa saja yang telah kami lalui hari ini. Eat Well, Live Well. Bahagia itu sederhana.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun