Mohon tunggu...
Taufiq Ariefianto
Taufiq Ariefianto Mohon Tunggu... Guru Informatika SMA Negeri 3 Purwokerto

Penulis Juga Bagian Dari Netizen Dengan Nama Babeh Opiq 76 Dapatkan juga tulisan kami di https://babehopiq76.blogspot.com/ dan video dari kami di https://www.youtube.com/channel/UCFnbiRF9h_OQRSLsoMcyzVw serta medsos kami di https://instagram.com/taufiq.ariefianto?igshid=YmMyMTA2M2Y= dan https://www.facebook.com/taufiq.ariefianto

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

SMAGALAPAK : Inovasi Guru Informatika Mewujudkan Wirausaha Digital Di SMA Negeri 3 Purwokerto - #1

10 Oktober 2025   11:27 Diperbarui: 10 Oktober 2025   12:28 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para Siswa Dengan Pasar Rakyatnya (Dok. Pribadi)

(Karya Naskah Dalam Rangka Apresiasi GTK 2025)

Perkembangan teknologi informasi telah mengubah wajah kehidupan manusia secara drastis. Hampir setiap sendi kehidupan kini tidak bisa dilepaskan dari teknologi digital---mulai dari komunikasi yang serba cepat, hiburan yang serba instan, transportasi berbasis aplikasi, hingga cara manusia berbelanja dan belajar. Dunia pendidikan pun dituntut untuk tidak hanya berfokus pada teori dan hafalan, tetapi juga menyiapkan peserta didik agar mampu beradaptasi dengan perubahan zaman yang begitu cepat.

Sekolah sebagai lembaga pendidikan memiliki tanggung jawab besar dalam membekali generasi muda dengan keterampilan abad ke-21: berpikir kritis, kreatif, mampu berkolaborasi, dan memiliki literasi digital yang tinggi. Guru, dalam konteks ini, tidak hanya berperan sebagai pengajar tetapi juga sebagai agen perubahan---penggerak transformasi pendidikan yang inovatif, relevan, dan bermakna.

Salah satu contoh nyata dari transformasi pendidikan tersebut dapat dilihat di SMA Negeri 3 Purwokerto, melalui inovasi pembelajaran yang digagas oleh seorang guru Informatika, Taufiq Ariefianto, S.Pd., atau yang akrab disapa Babeh Opiq 76. Ia melihat potensi besar dalam tren e-commerce yang tengah berkembang pesat di masyarakat. Alih-alih hanya dijadikan konsumsi, e-commerce ini diubah menjadi sarana pembelajaran yang transformatif.

Para Siswa Dengan Pasar Rakyatnya (Dok. Pribadi)
Para Siswa Dengan Pasar Rakyatnya (Dok. Pribadi)

Dari pemikiran tersebut lahirlah Smagalapak, sebuah platform e-commerce berbasis sekolah yang bukan hanya berfungsi untuk jual beli produk, tetapi juga menjadi wadah pembelajaran kewirausahaan, teknologi, serta kolaborasi antarsiswa. Melalui smagalapak, peserta didik tidak hanya menjadi pengguna teknologi, melainkan juga pencipta, pengelola, dan inovator dalam ekosistem digital yang nyata.

Latar belakang munculnya smagalapak berakar pada kesadaran bahwa pendidikan abad ke-21 harus mampu melampaui batas ruang kelas. Siswa perlu mendapatkan pengalaman belajar yang kontekstual---belajar sambil praktik langsung, belajar sambil mencipta, dan belajar sambil berinteraksi dengan dunia nyata. Smagalapak menjadi wadah untuk mengintegrasikan antara teori dan praktik tersebut.

Dengan kata lain, smagalapak bukan hanya proyek teknologi, tetapi gerakan transformasi pendidikan yang menggabungkan semangat belajar, berinovasi, dan berwirausaha dalam satu ekosistem digital di lingkungan sekolah.

Paparan Tim Pengembang SMAGALAPAK (Dok. Pribadi)
Paparan Tim Pengembang SMAGALAPAK (Dok. Pribadi)

SMA Negeri 3 Purwokerto dikenal sebagai sekolah yang berprestasi dengan budaya akademik yang kuat dan dukungan guru-guru yang berdedikasi. Namun, sebagaimana sekolah lainnya, dinamika zaman menuntut adanya pembaruan dalam cara mengajar dan belajar. Dunia digital yang semakin cepat membuat sekolah harus berpikir lebih kreatif untuk menjaga relevansi pembelajarannya.

Babeh Opiq melihat fenomena menarik di sekolah: banyak siswa yang sangat akrab dengan gadget dan media sosial, namun sebagian besar masih berperan sebagai pengguna pasif. Melihat peluang ini, ia ingin mengubah kebiasaan konsumtif tersebut menjadi kegiatan produktif dan edukatif---yaitu dengan melibatkan siswa secara langsung dalam dunia e-commerce edukatif.

Dari pengamatan sehari-hari, potensi siswa SMA Negeri 3 Purwokerto sebenarnya sangat besar. Ada yang pandai membuat kerajinan tangan, ada yang jago membuat makanan ringan, dan ada pula yang terampil mendesain atau membuat karya seni digital. Namun, karya-karya tersebut sering kali berhenti hanya pada pameran sekolah atau tugas kelas, tanpa keberlanjutan. Padahal, jika diberi wadah dan sistem yang baik, karya tersebut bisa bernilai ekonomi dan menjadi pembelajaran bermakna bagi siswa.

Paparan Dan Sosialisasi SMAGALAPAK (Dok. Pribadi)
Paparan Dan Sosialisasi SMAGALAPAK (Dok. Pribadi)

Maka, Smagalapak hadir sebagai solusi kreatif dan edukatif. Dengan dukungan kepala sekolah, para guru, dan semangat siswa, platform ini dirancang bukan sekadar sebagai tempat transaksi jual beli, melainkan sebagai laboratorium digital kewirausahaan di mana siswa belajar langsung mengelola toko online, melakukan promosi, dan melayani pelanggan.

Link Youtube Berupa Paparan Video SMAGALAPAK (Dok. Pribadi)
Link Youtube Berupa Paparan Video SMAGALAPAK (Dok. Pribadi)

atau di link berikut : https://youtu.be/CqafMyg5Ues

.... masih bersambung dijilid berikutnya

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun