Di antara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah; maka di antara mereka ada yang gugur. Dan di antara mereka ada (pula) yang menunggu- nunggu dan mereka tidak merobah (janjinya) (Al Ahzab ; 23).
Terima kasih, para alim, kiai, tokoh, akademisi, dan yang lainnya dalam kepengurusan syuriah dan tanfidziah Nahdlatul Ulama. Yang menyangga Nahdlatul Ulama sampai saat ini, dalam umur yang ke-85 sehingga peran, nilai-nilai, ajaran-ajarannya sangat terlihat dan terasa bagi kita.
Menghadiri acara pelantikan PCNU Kota Malang, saya lalu menyadari kalau Nahdlatul Ulama sedang sakit. ada nilai-nilai yang perlu diperiksa dan diobati. terjadi pergeseran makna sehingga Nahdlatul Ulama tidak seperti dulu.
Tetapi jaman memang sudah berubah, tentunya semua aspek yang harus diubah memang telah berubah. setidaknya benar, akan tetapi ada hal-hal yang tidak perlu berubah. hati dan keyakinan. jika kebangkitan para ulama didasari oleh perjuangan dan pengorbanan, maka apakah benar unsur-unsur (kita) didalamnya memiliki hati dan keyakinan untuk berjuang dan berkorban sebesar apa yang dimiliki para pendahulu kita?.
KH. Miftakhul Akhyar memberi sedikit guyonan menyindir tentang adanya PILKADA dan pil-pil lainnya, bahwa adanya hal itu sebenarnya tidak berbeda jauh dengan apa yang berhubungan dengan Pil KB. beliau berkata,"Pil KB jika lupa (meminumnya) jadi (mengandung). kalo Pilkada, jika jadi maka lupa". itu setidaknya Pil yang sekaang sedang menggerogoti beberapa unsur dalam diri NU. bukankah dulu tidak menggunakan istilah Pil. Nilai tersebut sedikit bergeser.
benar apa yang didawuhkan masih ada beberapa orang (rijalun shodaqu) untuk benar-benar memperjuangkan organisasi kemasyarakatan warisan ulama panutan kita. kita harus merasa dan menjadikan diri kita untuk menempati posisi rijalun shodaqu tersebut dan memulai memperbaiki, mengobati apa-apa yang tidak normal dalam diri NU agar lekas sembuh.
Ki Ronggo Warsito dawuh ratusan tahun lalu bahwa jika suatu saat nanti, banyak orang pintar tapi sedikit orang benar. wong-wong bener podo tenger-tenger wong-wong pinter podo keblinger.