Â
Â
C.Teori Sintesis (Tauqiify dan Ishtilahy)
Â
Teori Sintesis menjelaskan bahwasannya Bahasa adalah ciptaan manusia yang diberikan kekuatan atau bimbingan oleh Allah. Pandangan ini menggabungkan aspek spiritual dan material, berlandaskan dualisme. Ia menganggap bahwa secara lahiriah bahasa disusun oleh manusia, sementara esensi dan ide awalnya berasal dari Allah. Ulama yang mengusung pandangan ini antara lain Abu 'Ali al-Farisi, Abu al-Hasan al-Rummany, dan Ibnu Jinny.
[1] Abd.Rahman, Abdilah, "peran bahasa arab dalam perkembangan islam " Al-Mahriji, Jurnal Pendidikan bahasa Arab, volume 8, No 2.Desember 2024
Teori Sintesis (Tauqiify dan Ishtilahy) dalam filsafat bahasa Islam adalah pandangan gabungan yang menyatukan dua teori sebelumnya yaitu teori Tauqiify (Ilhaam) dan teori Ishtilahy (Muwadha'ah). Teori ini berpendapat bahwa bahasa pada asalnya terjadi secara tauqiify, yaitu sebagai sesuatu yang berasal dari Allah (Maha Ghaib) melalui wahyu atau ilham, tetapi pada saat yang sama bahasa juga merupakan hasil proses istilahy, yakni kesepakatan dan perkembangan sosial manusia dalam menggunakan bahasa.
Dalam konteks Al-Qur'an, teori sintesis mengakui bahwa susunan kata dan kalimat Al-Qur'an adalah wahyu (tauqiify), tapi bahasa Arab secara umum juga mengalami proses sosial dan perkembangan melalui aktivitas penggunaan di kalangan manusia. Ini membuat bahasa Al-Qur'an unik karena bagian dari struktur bahasa diwahyukan, sekaligus bahasa itu juga merupakan bahasa manusia yang hidup dan berkembang.
Â
Â
Â