Sebagaimana di jelaskan oleh para ahli bahasa Menurut Soenjono Dardjowidjojo, bahasa merupakan seperangkat simbol verbal sewenang-wenang yang digunakan orang-orang dalam komunitas linguistik untuk terlibat dan berkomunikasi satu sama lain berdasarkan budaya bersama. Dengan kata lain, bahasa adalah alat untuk berpikir dan berhubungan dengan orang lain. Bahasa dan budaya sangat erat terkait karena bahasa mempengaruhi cara orang berpikir. Dengan bahasa, manusia bisa menyampaikan tujuannya dan mampu berkomunikasi dengan yang lainnya. Maka dari itu, bahasa menjadi alat pembuka jendela dunia. Sebagian sejarah mengatakan asal usul bahasa berasal ketika awal mula manusia diciptakan, dan sejarah bahasa terus berlangsung sepanjang sejarah manusia. Tetapi menurut perspektif agama islam asal usul bahasa itu sebagaimana tercantum dalam Al-Qur'an surah Al-Baqarah yang artinya: "Dan Dia ajarkan kepada Adam nama-nama (benda) semuanya, kemudian Dia perlihatkan kepada para malaikat, seraya berfirman, "Sebutkan kepada-Ku nama semua (benda) ini, jika kamu yang benar!"
Teori Tauqiify atau Ilhaam dalam filsafat Islam menyatakan bahwa bahasa berasal langsung dari Allah sebagai sumber utama, yang memberikan bahasa kepada manusia melalui wahyu .
 B.Teori Muwadha'ah atau Ishtilahy
Teori Muwadha'ah atau Ishtilahy Biasanya dianggap sebagai ciptaan manusia yang bersifat material dan sosial. Bahasa lahir sebagai  hasil konvensi dan kebutuhan manusia dalam berkomunikasi. Sehingga didasarkan pada paham materialisme, yang menegaskan bahwa bahasa adalah produk manusia dan bukan berasal langsung dari Tuhan. Dalam pandangan ini, Al-Qur'an dianggap sebagai karya manusia (Muhammad).
Teori Muwadha'ah atau Ishtilahy dalam filsafat bahasa Islam memaparkan bahwa bahasa merupakan hasil ciptaan atau kesepakatan manusia secara sosial dan konvensional, bukan berasal langsung dari wahyu atau ilham Allah. Teori ini menolak gagasan bahwa bahasa diberikan oleh Tuhan secara langsung, melainkan bahasa lahir karena kebutuhan manusia dalam berkomunikasi
[[1] Wildan Taufiq, "teori asal usul bahasa dalam literature islam klasik", jurnal al- tsaqafah volume13, No. 01, januari 2016]
dan ada proses kesepakatan untuk memberikan tanda atau kata kepada benda dan konsep tertentu.
Adapun yang berkaitan dengan teori Teori Muwadha'ah atau Ishtilahy :
Bahasa sebagai ciptaan manusia: Bahasa muncul karena manusia menciptakan kata-kata (lafazh) dan tanda-tanda (simat) untuk menunjukkan benda dan hal-hal di sekitarnya agar mudah dimengerti bersama. Misalnya, saat dua orang hakim atau lebih berkumpul, mereka membuat kesepakatan tentang istilah apa yang dipakai untuk sesuatu agar saling memahami
Proses penunjukan langsung: berkaitan dengan proses penunjukan langsung harus ada penunjukan (iimaa) atau tanda fisik yang nyata pada benda atau objek yang dimaksud. Dengan kata lain, pembentukan bahasa harus disertai demonstrasi anggota badan atau isyarat, jadi bukan sekadar suara atau isyarat tanpa makna nyata. Ini merupakan bukti bahwa bahasa berasal dari usaha manusia dan interaksi sosial, bukan ilham ilahi yang gaib
Bahasa sebagai hasil kreativitas dan kebiasaan sosial: Manusia diberi potensi dan kemampuan oleh Allah untuk menciptakan bahasa, tetapi proses penggunaannya bersifat sosial konvensional. Jadi, bukan berarti Allah langsung menciptakan kata-kata dan bahasa secara utuh, melainkan memberikan akal dan kemampuan untuk berbahasa yang kemudian diwujudkan manusia melalui kebiasaan dan kesepakatan.