Namun, di balik gemerlap itu, muncul juga pertanyaan: apakah kita nongkrong untuk menikmati waktu, atau hanya untuk terlihat menikmati waktu? Media sosial kadang membuat kita terjebak dalam pencitraan. Kopi harus difoto, outfit harus cocok dengan interior kafe, dan caption-nya pun harus estetik. Padahal esensi dari nongkrong adalah menikmati momen, bukan mengejar validasi.
Lebih dari Sekadar Tempat Minum Kopi
Kafe bukan cuma soal kopi atau makanan enak, tapi juga soal tempat bertemu, bertukar ide, dan mengisi energi. Banyak dari kita yang menemukan inspirasi di meja kafe---entah dari obrolan spontan, suasana yang mendukung, atau bahkan dari para barista yang ramah dan penuh cerita.
Ada pula kafe yang mengadakan berbagai acara menarik, mulai dari workshop seni, live music, hingga diskusi bersama. Hal ini membuat kafe semakin kaya fungsi sosialnya. Jadi, nongkrong di kafe bisa menjadi salah satu cara menikmati hidup sekaligus memperluas jaringan sosial.
Menemukan Kembali Diri Sendiri
 Bagi saya, nongkrong di kafe adalah cara sederhana unutk merawat hubungan dengan relasi---baik dengan orang lain, maupun dengan diri sendiri. Saat duduk sendirian di pojok ruangan, saya merasa bisa berdialog dengan pikiran-pikiran saya yang selama ini tenggelam oleh kesibukan. Saat berbincang dengan sahabat sambil berbagi sepiring camilan, saya merasa dunia ini tidak seberat yang saya pikirkan.
Jadi, kalau kamu merasa penat dengan rutinitas, cobalah mampir ke kafe terdekat. Bukan untuk gaya-gayaan, tapi untuk memberi jeda pada dirimu sendiri. Pesanlah minuman favoritmu, duduklah di tempat ternyaman, dan biarkan waktu berjalan apa adanya. Karena terkadang, hal-hal kecil seperti nongkrong di kafe bisa membawa kita kembali pada hal-hal besar: kesadaran, kehadiran, dan ketenangan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI