Pengujian dilakukan secara sederhana dengan memanfaatkan barang-barang yang ada di sekitar kita. Spray anti-fogging yang dikembangkan terdiri dari 2 jenis dengan konsentrasi berbeda: satu spray dengan rasio TiO₂ dan SiO₂ 4:1 serta satu spray lainnya hanya berisi TiO₂ (tanpa SiO₂). Dalam perlakuan pengujian, masing-masing alat uji baik kaca maupun lensa kacamata dilakukan spray, diratakan dengan kapas, serta dikeringkan sebanyak 3 – 5 kali. Kemudian disinari dengan lampu ultraviolet 20W selama 1,5 jam. Setelah itu dilakukan pengujian sebagai berikut:
1. Pengujian Permukaan Kaca
Pengujian dilakukan dengan mengaplikasikan spray ke permukaan kaca. Permukaan kaca dibagi menjadi dua bagian dimana satu bagian diaplikasikan spray sementara bagian yang lain tidak. Setelah itu, permukaan kaca disiram dengan air dan kemudian dibandingkan antar dua bagian tersebut secara visual. Terlihat bahwa pada bagian yang diaplikasikan spray titik air yang tertinggal sangat sedikit dibandingkan dengan permukaan yang tidak diaplikasikan.
2. Pengujian Lensa Kacamata
Pengujian kedua dilakukan terhadap permukaan kacamata. Dari dua lensa kacamata, salah satu lensa diaplikasikan spray (hanya yg berisi TiOâ‚‚ murni), sedangkan lensa yang lain tidak. Kacamata diletakkan di atas mangkuk yang kemudian dituangkan air panas. Pada lensa yang tidak diaplikasikan spray, sesaat setelah air panas dituangkan terbentuk uap pada lensa sementara hal tersebut tidak ditemukan pada lensa yang telah diaplikasikan spray. Foto pengujian ditampilkan pada gambar di bawah ini
Manfaat yang Diberikan
Manfaat yang dapat diberikan oleh Spray Anti Fogging untuk kaca ini antara lain:
Kenyamanan dan Kemudahan: Produk ini menyelesaikan masalah kaca berembun. Hal ini dapat meningkatkan kenyamanan dan kemudahan pengguna karena mereka dapat melihat dengan jelas walau dalam kondisi lembap/
Sanitasi: Zat fotokatalis dalam produk ini dapat mendegradasi bakteri sehingga permukaan kaca dapat dikategorikan permukaan self-cleaning. Pengguna dapat merasa aman dari bakteri dan kuman penyebab penyakit. Â