Mohon tunggu...
AZNIL TAN
AZNIL TAN Mohon Tunggu... Wiraswasta - Koordinator Nasional Poros Benhil

Merdeka 100%

Selanjutnya

Tutup

Politik

Politik Bermodus Teman

2 Juli 2016   19:58 Diperbarui: 3 Juli 2016   21:53 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://twitter.com/nobody28912857

Menurut pengakuan TA, Perkumpulan  ini terbentuk ketika melakukan aksi Lawan Begal APBD di Bundaran Hotel Indonesia.

2. Organisasi mereka termasuk baru untuk mampu menyusun kepengurusan dan anggota massa sampai ke tingkat ranting (RW) untuk bergerak secara sukarela menggalang KTP masyarakat kecuali menggunakan massa bayaran dan membuat stand di mall-mall seperti mereka lakukan itu.

Jika ini massa yang diorganisir alias berbayar seperti pekerja EO (Event Organizer) maka dibutuhkan cost politik yang besar. Sebagaimana dilansir oleh Teman Ahok memiliki 400 Relawan dan di 27 Booth, 152 Posko di Jakarta dan 2 Posko Luar Negeri.  Darimana uangnya ? 

Meski dibantah olehTA tentang sumber dananya dan biaya yang dipakai dalam mengumpulkan 1.024.630 KTP dalam 330 hari namun tidak logis hitung-hitungannya.

3. Umur 22-25 tahun adalah umur belum cukup untuk melakukan langkah2 revolusioner yang hanya digerakkan berapa orang kecuali dilakukan secara masif oleh kampus-kampus seperti kejadian reformasi '98 yang digerakkan secara bersama bukan beberapa orang.

4. Mereka begitu ramai dan bersisik di dunia sosial dan cenderung menggunakan kata-kata kasar dan menyerang orang  yang berrbeda pandangan dengan mereka. Kekerasan verbal pun bermunculan menyerang pribadi orang yang berbeda pandangan dengan mereka.


5. Perilaku INKONSITENSI

Setelah mengklaim berhasil menggalang 1juta KTP malah bersekutu juga dengan partai.  Ini adalah sikap inkonsisten yang sangat haram dalam perjuangan independen yang dibangun mereka.

Apalagi sekarang ada #PapaMintaTeman

Kesimpulan : 

Dimata saya, mereka itu adalah sekumpulan pemuda berprofesi sebagai  pelacur politik yang menyelusup dalam gerakan pro perubahan memanfaatkan popularitas Jokowi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun