Mohon tunggu...
Azmi Oktansyah
Azmi Oktansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mulai aja dulu

20107030082 - Ilmu Komunikasi - UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

NoonGil, Teknologi yang Memberi Kehidupan pada Tunanetra

29 Juni 2021   13:15 Diperbarui: 29 Juni 2021   13:38 2377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

       Makna teknologi menurut KBBI yaitu metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis. Berdasarkan definisi tersebut tentu lah teknologi atau produk-produk dari teknologi memberikan kemudahan bagi para penggunanya. Namun sadarkah kita, karena disuguhkan dengan berbagai macam kemudahan cenderung memiliki etos kerja yang rendah atau bahkan terlena karena berbagai kemudahan yang disuguhkan. Kita tidak bisa menutup mata atas realitas sosial yang terjadi di tegah masyarakat. Banyaknya anak-anak yang tidak mau berhenti memegang hp dan bermain game online, akses pornografi, pelecehan verbal, cyber crime, dll. Namun semua itu dikembalikan lagi bagaimana manajemen dan pengawasan pada pengguna teknologi itu sendiri.

       Bisa kita bayangkan bagaimana indahnya kehidupan jika teknologi benar-benar di-manage untuk membantu kebutuhan hidup manusia. Seperti halnya di series "Start Up" episode 8 & 9, perusahaan rintisan Samsan Tech yang menciptakan sebuah aplikasi bernama NoonGil. Aplikasi yang menggabungkan audio, sensor visual, dan kecerdasan buatan yang dibuat dengan visi menyejahterakan masyarakat tunanetra yang tidak bisa melihat dan merasakan kondisi di sekitarnya. NoonGil ini benar-benar disiapkan dan diciptakan untuk didedikasikan kepada masyarakat tunanetra di Korea Selatan dan benar saja atas visinya yang mulia ini, NoonGil seakan memberi sebuah keajaiban bagi orang-orang yang tidak bisa melihat atau yang penglihatannya sudah mulai kabur hanya dengan mengarahkan kamera pada lingkungan di sekitarnya dan membuat perintah untuk melihat apa yang terjadi di sekitarnya kemudian kecerdasan buatan dan audio merespon dengan menjelaskan keadaan atau sesuatu apa saja yang ada di sekitarnya.

       Menonton episode ini benar-benar memberikan sebuah pelajaran mengenai esensi teknologi yang sebenarnya dimanfaatkan dan di-manage dengan baik untuk mempermudah kehidupan manusia. Dari episode ini seakan menjelaskan bahwa teknologi mampu memberikan kehidupan bagi sebagian orang yang tidak merasakannya. Lalu apa kabar dengan kita yang memanfaatkan teknologi hanya untuk hiburan dan kesenangan semata saja.

Selain mengenai esensi teknologi, terdapat pelajaran hidup lain yang dapat dipetik dari Start Up episode 8 & 9 ini. Mari simak sampai habis.

Kuatnya Sebuah Alasan Menentukan Seseorang Berkata Ya atau Tidak

       Awalnya untuk menciptakan NoonGil dipandang mustahil karena banyak berbagai pertimbangan terutama pada modal atau pengeluaran. Namun setelah Bu Yoon, petinggi Sand Box mendengar alasan CEO Seo Dal-Mi untuk membuat NoonGil dirasa memiliki alasan yang kuat, maka di situ lah Bu Yoon memberikan dukungan dengan meyakinkan mentor Samsan Tech bahwa sesuatu yang mustahil itu tidak terdengar mustahil lagi.

       Seperti yang kita ketahui, manusia bergerak karena sebuah alasan. Kuatnya sebuah alasan menentukan seseorang berkata 'Ya' atau 'Tidak'. Bukan kah kita rela melangkahkan kaki ke dapur karena memiliki sebuah alasan yaitu perut yang tidak berhenti menggerutu? atau beranjak pindah dari tempat yang panas karena kulit merasa terbakar? Setiap dari kita tentu bergerak karena sebuah alasan untuk melakukan sesuatu. Seperti kamu yang sekarang belajar siang dan malam, bekerja banting tulang, atau meraih mimpi dengan alasan ada orang tersayang yang harus dibahagiakan. Untuk kamu yang hilang semangat, coba renungi kembali alasan kenapa kamu mau melakukan hal yang sedang kamu lakukan sekarang. Dengan merenungi alasanmu semoga semangat dan antusias senantiasa datang kepadamu. Semangat!

dokpri: file screenshot
dokpri: file screenshot
Berdoalah, Kadang Tuhan Menjawab Doamu dengan Membingungkan

       Ada perbedaan antara pengguna dan pelanggan, pengguna tidak memberikan profit pada perusahaan sedangkan pelanggan memberikan profit pada perusahaan. Semakin banyak pengguna NoonGil maka pengeluaran akan semakin besar. NoonGil hanya memiliki banyak pengguna yang tidak memberikan masukan kepada perusahaan, dan tidak memiliki satu pun pelanggan. Di sini CEO Seo Dal-Mi berdoa dengan serius kepada Tuhan agar pengguna NoonGil tidak lebih dari 1.000 orang perhari agar tidak banyak memakan pengeluaran. Namun yang terjadi adalah saudara dari CTO Nam Do-San berhasil membuat iklan yang membuat pengguna NoonGil tembus 10.000 perhari. Tentu saja hal itu membuat CEO menjadi stress dan bingung harus berbuat apa. Namun dengan kepintarannya, CEO memutar otak dan akhirnya menemukan Morning Group sebagai pelanggan yang mau mendanai perusahaannya tanpa batas.

       Seperti itulah doa, terkadang kita putus asa dan menyangka doa kita tidak didengar oleh Tuhan. Namun siapa yang tahu, mungkin saja Tuhan sedang menyiapkan sesuatu yang lebih dari ekspektasi kita. Maka yang perlu kita lakukan adalah sabar dan terus berdoa serta diiringi usaha sekuat tenaga. Bersabarlah, Tuhan tidak tuli. Tuhan mendengar apa yang kita inginkan, tapi Tuhan juga tahu apa yang sebenarnya kita butuhkan.

dokpri: file screenshot
dokpri: file screenshot
Setiap Hal Memiliki Risiko, Bahkan Hal Baik Sekalipun

       Teknologi AI yang diciptakan oleh In-Jae company memberikan dampak yang sedikit merugikan pada pihak lain. Ada satu perusahaan yang bekerja sama dengan memanfaatkan fitur keamanan dari kecerdasan buatan milik In-Jae Company. Tentu saja hal itu menggantikan posisi manusia dengan teknologi dalam hal keamanan. Ada satpam yang berdemo dan dipecat dari perusahaan tersebut karena tugasnya tergantikan oleh kecerdasan buatan In-Jae Company. Saat itu Bu Yoon selaku mentor In-Jae Company mengingatkan bahwasannya setiap hal itu memiliki risiko, sekalipun untuk hal baik yang kita lakukan. Bu Yoon juga menjelaskan bahwa risiko itu adalah keadaan krisis, maka yang perlu dilakukan adalah menanganinya bukan menghindarinya.

dokpri: file screenshot
dokpri: file screenshot
       Disadari atau tidak, tujuan teknologi yaitu mempermudah keperluan manusia. Namun pada realitas yang terjadi sekarang banyak orang yang kehilangan pekerjaannya karena tergantikan oleh teknologi itu sendiri. Hal itu merupakan sebuah risiko dari berkembangnya teknologi. Yang kita perlukan sekarang adalah cara untuk bisa beradaptasi dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi.

Jujurlah Kepada Orang Tua, Mereka Mengharapkan Itu

       Ketika akhirnya Nam Do-San jujur kepada orang tuanya bahwa ia mencontek ketika olimpiade matematika 15 tahun lalu, maka saat itu orang tuanya kecewa bahwa ia juara dengan hasil contekan. Orang tua Do-San selalu membanggakannya dan sedikit keras dalam mendidik. Tetapi bagaimana pun yang diharapkan orang tua adalah kejujuran dan keterus terangan sang anak pada orang tua.

dokpri: file screenshot
dokpri: file screenshot
       Jika dilihat dari perspektif lain, sebenarnya siapa yang bermasalah ketika anak tidak jujur dan berterus terang kepada orang tuanya. Karena di kehidupan nyata banyak sekali anak yang merasa tidak memiliki ruang dalam keluarga karena tidak pernah dilibatkan dalam berkomunikasi. Untuk membuat anak bisa terbuka kepada orang tuanya maka diawali dengan pola asuh yang benar dari orang tua itu sendiri. Mengingat orang tua adalah orang pertama yang menerima anaknya beradaptasi di dunia ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun