Mohon tunggu...
gurujiwa NUSANTARA
gurujiwa NUSANTARA Mohon Tunggu... Konsultan - pembawa sebaik baik kabar (gurujiwa508@gmail.com) (Instagram :@gurujiwa) (Twitter : @gurujiwa) (Facebook: @gurujiwa))

"Sebagai Pemanah Waktu kubidik jantung masa lalu dengan kegembiraan meluap dari masa depan sana. Anak panah rasa melewati kecepatan quantum cahaya mimpi" ---Gurujiwa--

Selanjutnya

Tutup

Money

Work from Toba Ala Sandiaga, Napak Tilas Wisata Desa Hayam Wuruk Dalam Kitab Desawarnnana -Negara Kertagama

10 Juni 2021   12:16 Diperbarui: 10 Juni 2021   15:27 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tak kenal lelah, Sandi joging sambil bekerja mengunjungi Pesanggrahan Bung Karno Di Parapat (Dok Pri) 

Seraya joging Sandiaga Uno, Menprarekraf,  menyempatkan diri mengunjungi bangunan bersejarah Rumah Pengasingan Soekarno Prapat yang bernama PesanggRahann Bung Karno, pemandangan alam di Pantai Indah Permai Jalan Pora-Pora Parapat yang terdiri dari gunung dan danau memanjakan mata sosok idola, panutan milenial ini mencanangkan gerak wisata,  bertema Work from Toba mengikuti kesuksesan gerakan Work from Bali yang disambut gegap gempita dunia usaha dan pecinta turisme.

Langkah unik dan kreatif Sandi. Mengingatkan pada kisah pelesiran Raja Majapahit keliling desa wilayah timur Pulau Jawa. Setiap habis musim penghujan, Raja besar nusantara itu mengenakan kereta Kencana, diiringi para patih, maha menteri, hulubalang dan pejabat penting lainnya juga prameswari dan selir. Peristiwa wisata kerajaan rutin yang elok,  demi meratakan kesejahteraan dicatat dalam Kitab Negara Kertagama.

Ada 22 pupuh dari 98 pupuh dalam Nagarakretagama yang mengisahkan “kunjungan wisata” Hayam Wuruk ke daerah-daerah timur Jawa dan kembali ke Singhasari.

Dari jumlah pupuh itu tercatat 175 nama tempat, sebagian besar desa dan sisanya kota atau tempat-tempat suci.

Kisah perjalanan raja agung ke desa-desa timur Jawa yang termuat dalam Nagara Kertagama, telah memikat para ahli purbakala.  Nampaknya Sandi cukup cerdas membuat paket terobosan wisata di era normal baru yang menggugah dan menjanjikan dengan menggeser pusat bisnis dan perilaku budaya kerja yang memusat di ibukota dan kota-kota besar ke. Toba dan Bali.

Sepintas sepele terlihat,  tapi sebenarnya amat mendalam karena pandemi telah membuat anomali dalam pergerakan bisnis nasional juga global. Terjadi kontraksi juga relaksasi skema perdagangan dan keuangan yang luar biasa dimana-mana.

Kebijakan membidik dunia dari Toba dan Bali sungguh upaya pembenahan iklim wisata serius multi dimensi yang tidak main-main. Langkah Work from Toba-Bali-dan destinasi andalan Indonesia lainnya,  merupakan umpan terobosan jitu.  Berdasarkan hitungan modern yang masuk akal juga kekayaan keluhuran kebijakan lokal dari masa Kerajaan Majapahit.

Langkah pelesiran ke desa-desa indah di masa Hayam Wuruk tidak hanya memperkuat kesatuan dan persatuan wilayah yang setia dan hasil penundukan prajurit unggulan pimpiman Mahapatih Gajahmada.

Betapapun kunjungan pelesiran, menyentuh kalbu seluruh warga desa desa yang jauh dari pusat keraton. Kedatangan kebersamaan dalam muhibah wisata itu membuat pondasi Majapahit makin kokoh, menyatu lahir batin. Semua bangga,  dikunjungi, ditinggal, berwawancara langsung dengan para petinggi yang berkuasa dan tak tergapai oleh rakyat yang takzim dan mencintainya di pelosok bumi nun jauh disapa. Walau berlibur, esensinya pemerintahan kerajaan tetap berjalan.

Intinya kemanapun raja dan para menteri bergerak,  seluruh perangkat kantor punggawa raja tetap aktif dan bisa menggerakkan seluruh sel. Kekuasaan Raja di pelosok Jawa sekalipun. Konsep ini.amat mirip dengan konsep Work from Toba-Bali. Pusat-pusat bisnis,  pelaku handal bisnis multinasional,  Maupun UMKM kelas kakap dan teri, untuk sejenak mengubah Pola kerjanya, bekerja Dari Pusat wisata Toba Dan Bali.

Berempati dengan situasi Dan kondisi normal baru,  Sandi sepertinya ingin berbuat banyak, membenahi paradigma Salah kaprah, bahwa berlibur mengunjungi destinasi impian, hanya bisa dilakukan saat cuti kerja saja. Konsep Work from Toba-Bali justru mengajak pelaku usaha dan karyawan andalannya berlibur d danau indah Toba sambil Terus bekerja online. Mengingat jaringan koneksi internet di Toba-Bali Sudah sangat baik. Maka. Terobosan amat kreatif ini layak Dicoba oleh Pelaku usaha dan wisata dengan sesegera mungkin.

Pekerja senang dan bahagia,  para bos dijamin takjub dengan produktifitas yang maksimal tim andalannnya bekerja dari destinasi unggulan. Bukan main-main memang, upaya ini segaris dengan filosofis jawa Mpu Prapanca saat mencatat perjalanan wisata,  Work from desa-desa wisata  Majapahit.

Upaya jenius Sandi yang berhasil  kolaborasi dengan simpul usaha dan simpul usaha sekaligus,menjalin dan merangkainya menjadi sebuah rajutan enerji kebersamaan harmoni nasionalisme baru yang elok dan jitu.

Mirip usaha JF Niermeyer ketika mencoba meluruskan kembali maksud Mpu Prapanca yang sebenarnya ketika menulis Nagarakretagama.Prapanca menyebut  karyanya itu Desawarnnana, yang pada intinya memuat uraian tentang desa-desa yang dikunjungi Hayam Wuruk.
, yang pada intinya memuat uraian tentang desa-desa yang dikunjungi Hayam Wuruk.

Nah,  bila Work from Toba-Bali bisa kita implementasikan sekarang. Kenapa harus takut memulai budaya kerja -wisata ala milenial ?.

Bila dulu kebesaran Hayam Wuruk Dan Maha Patihnya Jadi agung, besar. Dikenang Anak turunnya. Bisa jadi nanti kebijakan Menparekraf dan kajarannya akan dicatat
dalam Kitab digital era kebangkitan Emas bangsa Indonesia dimulai dari Toba -Bali juga destinasi unggulan utama.

Bila sebutan kitab Negara Kertagama Mpu Prapanca bisa salah kaprah disebut,  seharusnya Kitab Desawarnnana. Demikian juga orang bekerja Di era normal baru ini sejatinya bekerja sambil berwisata
 Berwisata sambil bekerja. Work from Toba-Bali-etc Just do it!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun