Karena taklimat cinta
Rasa yang menggedor inti kalbu
Dihatinya
Hatiku
Getaran gempanya selalu dasyat
Meruntuhkan keangkuhan
Kesombongan jaman
Kotak kotak batas kemungkinan ,
Galibnya magnet asmara
Yang kupunya
Dia punya
Sudah tak bisa dipisahkan lagi
Tidak oleh kata tabu
Tidak oleh mantera adat
Tidak oleh pedang tajam
Takdir yang mengancam
Mengapa semua warna keyakinan mesti sama
Agar semua orang masuk surga,
Apakah taman indah itu
Begitu sempitnya
Sehingga tak bisa menerima
Sebiji zarah beda
Se-ons beda berat kemurnian anggur
Dalam sloki keyakinan
Entah bagaimana nasib cinta kami
Tak diakui adat
Berbeda seiris
Namun jurangnya  teramat dalam
Teramat tajam
Untuk disebrangi
Tapi biarlah semua sibuk
Berupaya memisahkan ikatan batin
Karena kami berbeda suku
Berbeda iman
Tapi kami pemuja kebebasan
Semakin dihalangi
Semakin terjalin
Menguat
Menjadi
Tak mudah merayakan
Raya
Dalam normal baru begini,
Ketika dunia masih dikepung pandemi
Dudalam blokade antar kota
Antar pulau
Sekat sekat kuat
Begitu nyata
Sampai aku tak bisa mudik
Sekadar ingin bersujud
pada  ayah ibu
Diujung lidah doa
Dalam mantera bedahati kami
Menyatu syahdu
Dalam idul diti nan suciku
Dalam kenaikan isa al masihmu
Yang agung
Soal apakah jodoh
Akan menyatukan
Asa kita
Diujung titi laras asmarandhana nanti ,
Aku
Kamu
Tak perduli
Biarlah kami serahkan
Jadi urusan Tuhan saja,
Sedang kerja dunia kami
Hanya bercinta
Lain tidak