Manoppo banyak akal bulusnya. Untuk menyenangkan Lulu, istri mudanya. Pengusaha paruh baya ini mau saja didandani sporty ala anak muda.
Namun, bila pulang ke Duilah, istri tuanya. Manopo yang bisa dibilang tidak  ganteng , tidak macho ini, cuma hokinya bagus. Beruntung saja. Kembali pulang dengan pakaian jadul, konservatif, sesuai umurnya.
Namun, suatu kali, Manoppo yang pergi pakai baju batik dan celana kain hitam. Khas gaya old. Pulang terburu - buru kemalaman, memakai celana tiga perempat krem dan t shir Nike ala pemain tenis pro.
Pas,masuk pintu rumah Duilah. Istri tuanya langsung mendelik, melotot, dan menginterogasinya ala penyidik kriminal.
"Papa Mano, ini pergi pakai baju resmi, kok pulang pakai baju gaya begini ?!", tanya Duilah parau. Suaranya terdengar meledak, terdengar se-erte.
Manoppo tercekat, dia memperhatikan kostumnya. Alamak kali ini dia sembrono.
Tidak ada pilihan, inilah mungkin waktu yang tepat buat berterus terang, bahwa dia punya Lulu.
"Mama Sayang, ini baju, aku ganti di tempat Mama muda, maafin aku ya Ma !", terbata bapak yang terjepit kayak tikus masuk perangkap itu ,berdecit kata -katanya.
"Mama muda.Mama muda. Mimpi kali kamu ya Papa, tampang culun kayak kamu mana ada yang mau ?!".cerocos Duilah sambil meneliti t
T shirt Manoppo.
"Bener Ma, ini jujur !",Manoppo mulai bisa berbicara lancar. Melihat reaksi Duilah yang mulai bersahabat.
Setelah meneiliti seksama, perempuan bohay ini hafal dengan penyakit suaminya yang royal. Beli barang bagus. Lebih lebih baju. Matanya yang teliti menemukan label harga di kaos yang dipakai suaminta. Tertulis Rp. 599.000,-.
"kan, kaossetengah juta lebih. Papa Mano masih boros aja. Nggak suka ya kalau aku marahin karena demen bergaya kayak anak muda. Besok lagi, jangan beli baju baru lagi.mending beli emas buat akuuh, kalau memang sayang..", rajuk Duilah manja ala si Meong birahi.